SOLOPOS.COM - Ilustrasi (md-t.org)

Ilustrasi (md-t.org)

Solo (Solopos.com)–Warga mempertanyakan kelanjutan tabloid Solo Berseri yang hingga saat ini belum juga mereka terima. Selain mempertanyakan kelanjutan hidup tabloid, mereka juga memberikan kritikan atas isi tabloid yang kurang mampu menampung aspirasi masyarakat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mereka meminta Pemkot memberi ruang lebih dalam tabloid untuk aspirasi warga Kota Bengawan. Ketua RT 2/RW I Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Mursito, mengaku sudah beberapa bulan ini tidak menerima lagi tabloid Solo Berseri.

”Sudah beberapa bulan ini kami tidak menerima tabloid. Kenapa ya kok berhenti. Apa memang sudah berhenti?” ujarnya, Rabu (20/7/2011).

Sebelumnya, Kepala Diskominfo, Eny Tiyasni Susana, mengatakan anggaran publikasi Pemkot saat ini sangat minim. Mengenai tabloid Solo Berseri, diakui Eny, saat ini memang lebih jarang terbit.

”Tabloid Solo Berseri untuk tahun ini memang hanya enam kali terbit dalam satu tahun. Tahun kemarin tabloid memang terbit 12 kali dalam satu tahun sementara pada 2007 dan 2008, tabloid Solo Berseri bisa terbit 24 kali dalam satu tahun,” ujarnya.

(aps)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya