SOLOPOS.COM - Bersitegasng (SOLOPOS/Arif Fajar S)

Bersitegasng (SOLOPOS/Arif Fajar S)

Grobogan (Solopos.com)–Pembahasan Pasar Glendoh terutama pemindahan rumah pemotongan ayam (RPA) antara puluhan warga di lingkungan RW XXI Kampung Jetis, Kelurahan/Kecamatan Purwodadi dengan Pemkab Grobogan, Sabtu (18/6/2011), berlangsung panas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Puncaknya, warga sempat bersitegang dengan salah seorang pejabat dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Grobogan, yang sebenarnya mendukung perpindahan RPA sekaligus pedagang pasar ayam ke lokasi bekas pasar darurat Nglejok, Kuripan.

Adu mulut antara Ketua RT 1/RW XXI, Fatchur Rachman, dan sejumlah warga dengan Sutahar, salah satu pejabat di BLH, dipicu kata ‘bahagia’ jika RPA Pasar Glendoh dipindah.

Saat itu, Sutahar mengatakan warga bisa berbahagia karena RPA Pasar Glendoh pindah ke lokasi baru di Nglejok. Kalimat itu langsung disambut kemarahan sejumlah warga, yang sejak jauh-jauh hari memang sudah merasa kesal dengan bau yang bersumber dari pasar tersebut.

“Bagaimana bahagia, RPA pindah saja belum. Kami ini sudah 25 tahun tersiksa dengan bau tak sedap limbah pemotongan ayam di RPA Pasar Glendoh. Bicaranya jangan seperti itu, jelas sangat menyinggung kami, karena saat ini belum ada kepastian kapan akan dipindahkan,” cetus Fatchur Rachman, ditimpali beberapa warga lainnya.

Untunglah, Asisten I Setda Grobogan, Sartono, yang memimpin pertemuan tersebut, bisa segera melerai adu mulut itu sehingga pembahasan menjadi lebih fokus. Dalam kesempatan itu, warga RT 1, 2, 3, 10 dan RT 14 di lingkungan RW XXI yang mengaku terganggu bau limbah RPA, menegaskan RPA dalam satu pekan ke depan harus sudah dipindahkan ke Nglejok.

Koordinator RPA dan pedagang ayam, Hery, mengatakan pihaknya siap pindah dengan biaya sendiri, asalkan perpindahan RPA juga diikuti oleh pedagang ayam. Dengan alasan itu, pihaknya minta Pemkab Grobogan segera mempersiapkan lokasinya.

Kepala Disperindagtamben, Thohirin, memberikan solusi dengan mempersilakan pedagang ayam menempati kios kosong di sisi selatan Pasar Nglejok, yang berjarak sekitar 10-20 meter dari bekas pasar darurat. Solusi ini akhirnya disetujui oleh semua pihak, dan dituangkan ke dalam berita acara.

“Ini sifatnya sementara, sambil menunggu anggaran untuk pembangunan kios pedagang ayam dan RPA yang akan kami usahakan bisa masuk di Perubahan APBD 2011,” tegas Thohirin kepada seluruh peserta pertemuan.

(rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya