SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, UNGARAN — Seorang warga Pabelan, Kabupaten Semarang, diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon kokosan. Mayat korban gantung diri ini pun ditemukan warga yang tengah melintas di lokasi kejadian, Selasa (30/8/2022).

Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika, membenarkan peristiwa penemuan mayat seorang pria yang gantung diri di pohon kokosan itu. Dugaan sementara, pria yang sehari-hari diketahui bekerja sebagai karyawan swasta itu nekat menghabisi nyawanya sendiri karena permasalahan keluarga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Betul, untuk kejadian gantung diri di Pabelan sudah ditangani Polsek Pabelan dan Tim Inafis Polres Semarang,” ujar Kapolres Semarang, Selasa.

Sementara itu, Kapolsek Pabelan Polres Semarang, AKP Kusyono, mengungkapkan peristiwa penemuan mayat gantung diri di pohon kokosan itu kali pertama diketahui warga bernama Safroni. Pria berusia 57 tahun itu menemukan mayat pria yang tergantung di pohon kokosan itu sekitar pukul 06.15 WIB.

“Sekitar pukul 06.15 WIB, Safroni melintas di perkebunan dan tanpa sadar melihat korban sudah meninggal dunia dengan posisi tergantung pada salah satu pohon. Ia kemudian melapor kepada kepala dusun yang melanjutkan laporan ke Polsek Pabelan,” ujar Kusyono.

Baca juga: Inspiratif! Warga Desa Semarang Ini Ubah Kotoran Ternak Jadi Penerangan

Beberapa saat kemudian, tim Inafis Polres Semarang dan Unit Reskrim Polsek Pabelan mendatangi lokasi penemuan mayat pria yang gantung diri di pohon kokosan itu. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau dengan kata lain korban melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon.

“Menurut keterangan sementara dari Tim Infasi, Unit Reskrim Polsek Pabelan, dan Dinas Kesehatan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban murni melakukan bunuh diri,” tegas Kapolsek Pabelan.

Aparat polisi juga telah melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari keluarga korban. Dari hasil penyelidikan itu ditemukan secarik kertas yang berisi ungkapan hati korban sebelum melakukan bunuh diri di pohon kokosan yang ada di wilayah Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Ini Alasan Pengacara Dilarang Tonton Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

“Sesuai permintaan keluarga, korban tidak dilakukan autopsi. Jenazah korban sudah kami serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Adapun latar belakan korban melakukan bunuh diri karena masalah keluarga. Ini didasari keterangan saksi, keluarga dan barang bukti yang ditemukan,” tegas Kusyono.

Perhatian !!!

Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri,

segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya