GUNUNGKIDUL—Warga Dusun Namberan, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan waswas akibat serangan monyet yang bisa membahayakan tanaman warga.
Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia
Salah satu warga Namberan, Suratman, 58, mengatakan para petani tengah siaga menjaga ladangnya dari serangan monyet karena satu bulan lagi masa panen kacang. Tak jarang monyet-monyet liar itu membuat petani merugi.
“Kami dilema karena kami tidak boleh membunuh monyet tapi hewan itu suka memakan tanaman palawija sementara di hutan hanya ada buah-buahan yang tumbuhnya musiman. Kalau pas tidak musim buah, mereka kembali menyerang tanaman kami,” papar dia saat ditemui Harian Jogja di Namberan, Selasa (30/4).
Tak hanya tanaman palawija yang dirusak, cabai meskipun tidak dimakan juga ikut dirusak. Pohon talas serta rumput gajah pun tak luput dari serangan ribuan monyet. Kalau sudah diserang, Suratman hanya bisa pasrah karena tidak bisa berbuat apa-apa. Ia pun tidak pernah menghitung kerugiannya.
Warga lain, Ngatijo, juga mengamini hal tersebut. Menurut dia, serangan monyet berpindah-pindah tempat serta tidak bisa diprediksi. Serangan biasanya terjadi pada pagi sampai sore hari. Beberapa penduduk yang geram pun ingin mengusir atau memburu monyet-monyet tersebut meskipun dilarang.
Kepala Dusun Namberan Sumarwanto mengaku sudah berkali-kali mengomunikasikan masalah ini kepada pemerintah desa, kecamatan bahkan provinsi. Namun, sampai kini belum ada kejelasan solusi untuk para warga terutama petani.
“Dulu katanya mau ada bantuan jaring untuk membatasi wilayah hutan dengan ladang warga namun belum terealisasi. Bahkan ada warga yang swadaya membeli jaring. Kalau yang tidak mampu beli ya menjaga ladangnya setiap hari,” ucap dia.