SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>–Warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, <a title="Mahasiswa ISI Solo Hias Kampung Joho Manahan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180508/489/914810/mahasiswa-isi-solo-hias-kampung-joho-manahan">Kota Solo</a> bekerja sama dengan Rumah Zakat Solo menginisiasi gerakan sedekah sampah. Gerakan ini berkonsep seperti bank sampah sederhana yang keuntungannya akan kembali kepada masyarakat.</p><p>Awalnya, Kelurahan Mojosongo membentuk paguyuban peduli sampah, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180419/489/911265/anggaran-sudah-pasti-pasar-ayam-semanggi-solo-jadi-dipindah-ke-mojosongo">Guyub Mekar</a>. Paguyuban ini beranggotakan ibu-ibu di kelurahan yang dengan sukarela menjadi kader peduli lingkungan.</p><p>&ldquo;Tugasnya adalah mengkoordinasi pengumpulan sampah di RW-nya masing-masing,&rdquo; ucap Ketua Paguyuban Peduli Sampah Guyub Mekar, Nina Windarti kepada <em>Solopos.com</em>, Jumat (4/5/2018).</p><p>Paguyuban tersebut lantas mengadakan kegiatan pembuatan <em>ecobrick,</em> Minggu (29/4/2018). <em>Ecobrick</em> merupakan kegiatan pengemasan sampah-sampah plastik ke dalam botol. Botol-botol itu nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bangunan atau perkakas. Seluruh warga Mojosongo berkumpul di <a title="Pengunjung Taman Jaya Wijaya Solo Belum Sadar Kebersihan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180408/489/908415/pengunjung-taman-jaya-wijaya-solo-belum-sadar-kebersihan">Taman Jaya Wijaya</a>&nbsp;Mojosongo, Solo&nbsp;dengan membawa sampah plastik masing-masing.</p><p>Sampah-sampah plastik yang berasal dari limbah rumah tangga itu digunting hingga berbentuk kotak kecil. Kemudian tiap guntingan dimasukkan ke dalam botol air mineral besar. Setelah cukup padat, tiap empat botol dirangkai menggunakan lem dan tali.</p><p>&ldquo;Kemarin waktu kegiatan, botol-botol itu bisa kami manfaatkan untuk kaki kursi dan meja,&rdquo; ungkap Nina.</p><p>Ke depan, Paguyuban Guyub Mekar ingin mengembangkan olahan produknya menjadi produk sampah bernilai ekonomis. &ldquo;Kami sudah membuat aneka kerajinan dari sampah plastik seperti tas dan dompet,&rdquo; kata Nina.</p><p><em>Public Health Officer</em> Rumah Zakat Solo, Joko Adiyanto, mengatakan program sedekah sampah menjadi program pendampingan pertama Rumah Zakat. &ldquo;Konsepnya murni pemberdayaan masyarakat. Jika bank sampah setiap keuntungan akan kembali kepada nasabah, namun di sedekah sampah seluruh keuntungan murni akan digunakan dalam pemberdayaan masyarakat,&rdquo; ucap Joko saat ditemui di kantor Rumah Zakat, Senin (7/5/2018).</p><p>&ldquo;Akan ada pelatihan berkala tiap bulan, terutama yang berkaitan dengan pemasaran,&rdquo; ujar Joko.</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya