Warga Miskin Gratis Cuci Darah

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Penderita gagal ginjal yang mengharuskan cuci darah (hemodialisa) dari keluarga tidak mampu di Gunungkidul saat ini bisa berobat gratis di RSUD Wonosari dengan biaya ditanggung Pemerintah Kabupaten. Bahkan pasien hemodialisa dibebaskan dari biaya rawat inap sampai obat.

Fasilitas hemodialisa yang mulai dioperasikan per 1 Desember mendatang ini sebagai jawaban karena selama ini RSUD Wonosari kerap menolak pasien hemodialisa karena tidak tersedianya peralatan. “Sekarang disediakan 4 unit mesin hemodialisa untuk tahap awal dan secara bertahap akan dipenuhi sejumlah 13 unit mesin hemodialisa,” kata Direktur RSUD Wonosari Isti Indiyani, saat dihubungi Rabu (13/11/2013).

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Menurut Isti, di Gunungkidul saat ini ada 40 penderita gagal ginjal dengan jaminan kesehatan yang memerlukan cuci darah dua kali sepekan. Jumlah tersebut belum termasuk yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan. Bagi pasien yang dijamin dalam pengobatannya di luar daerah Gunungkidul, namun biaya untuk transportasi ke rumah sakit di luar Gunungkidul masih cukup besar dan memberatkan.

“Dengan dibukanya unit pelayanan hemodialisa, diharapkan bisa mendekatkan pelayanan cuci darah dan meringankan beban pasien penderita gagal ginjal,” papar Isti.

Aris Suryanto, selaku pejabat penanggung jawab informasi dan dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari menambahkan, semua pasien gagal ginjal dari keluarga yang memiliki kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat baik Jamkesos, maupun Jamkesta, akan dilayani. “Tidak hanya proses hemodialisanya, biaya rawat inap dan biaya obat juga gratis,” ucap Aris.

Sekretaris Komisi D DPRD Gunungkidul Heri Nugroho menyambut baik dengan adanya fasilitas baru hemodialisa di RSUD Wonosari. Menurut dia, fasilitas tersebut memang sangat dibutuhkan masyarakat sejak dulu karena pasien gagal ginjal kerepotan jika harus mondar-mandir cuci darah di luar daerah.