SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Warga Jantirejo, Sondakan, Laweyan, Solo yang tergabung dalam Paguyuban Warga Jantirejo (Pawarjan), mempertanyakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam menyikapi rencana pembangunan mal di lahan bekas Pabrik Es Saripetojo Purwosari Solo. Mereka meminta Pemkot tegas dalam mengurai persoalan terkait penolakan pembangunan mal tersebut.

Penjelasan itu disampaikan Ketua Pawarjan, Amin Rasyadi saat ditemui wartawan seusai beraudiensi dengan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran pejabat Pemkot setempat di ruang rapat Walikota, Kamis (14/7/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Amin mengungkapkan melalui audiensi tersebut, Pawarjan yang mewakili sekitar 1.500 warga di Kampung Jantirejo itu meminta Pemkot tegas untuk mengurai persoalan terkait polemik pembangunan mal di lahan bekas pabrik es tersebut.

“Kalaupun nanti hasil keputusan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menyatakan bahwa Pabrik Es Saripetojo tidak termasuk bangunan cagar budaya (BCB) dan boleh dibangun, maka kami meminta rencana pembangunan mal di sana tetap harus memperhatikan aturan-aturan yang berlaku, termasuk harus ada analisis dampak (Amdal) lalu lintas dan lingkungannya,” tegas Amin yang siang itu didampingi Wakil Ketua Pawarjan, Albicia Hamzah.

Albicia menambahkan sehari sebelum menemui Walikota, warga Pawarjan yang terdiri atas delapan RT dan tiga RW di Jantirejo telah mengadakan pertemuan. Mereka sepakat menganalisis berbagai dampak dari pembangunan mal di lingkungan mereka. Hasilnya, warga menilai ada 20 dampak negatif dan hanya ada dua dampak positif dari keberadaan mal di wilayah itu.

“Dari analisis sederhana yang kami lakukan secara logis, hanya ada dua dampak positif yang kami peroleh dari keberadaan mal itu nantinya, yaitu dampak dari keramaian yang dipastikan berimbas pada tingginya harga tanah di wilayah kami, dan yang kedua adalah dampak aksesibilitas. Namun dari dua hal itu pun di sisi lain juga tetap ada dampak negatifnya,” terangnya.

Hasil diskusi warga Pawarjan tersebut, lanjut Albicia, dilaporkan kepada Jokowi dan Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Ahyani. Albicia menegaskan hingga kini warga Jantirejo tetap bulat menolak pembangunan mal di Saripetojo.

Sementara itu, Jokowi menegaskan pihaknya tidak akan terburu-buru mengambil langkah. Menurut Jokowi, kejelasan status BCB dari Saripetojo sendiri masih membutuhkan proses yang cukup lama. Jokowi menegaskan tetap akan menunggu ketetapan dari Kemenbudpar terkait status BCB atas Saripetojo. Namun Jokowi memastikan akan melibatkan dan senantiasa berkomunikasi dengan warga apabila menyangkut keputusan atas Saripetojo nantinya.

”Ya kita tunggu dululah ketetapan Kemenbudpar seperti apa. Tentang status BCB ini menurut saya prosesnya masih lama. Sementara kalau pembangunan di Saripetojo, mau dibangun mal atau apa nantinya, itu masih jauh. Tetap nanti kita libatkan warga di sekitarnya,” tandas Jokowi.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya