SOLOPOS.COM - Alat berat beroperasi di persawahan yang terdapat patok pembangunan tol, di Jembungan, Banyudono, Boyolali, beberapa waktu lalu. (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Proses pembayaran lahan terdampak tol Solo-Jogja di wilayah Boyolali  belum tuntas namun untuk kegiatan pembangunan, sudah dilakukan di beberapa lokasi.

Bukan hanya di wilayah Guwokajen, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali saja yang belum dilakukan pembayaran lahan. Di beberapa desa lain, juga masih ada sebagian bidang lahan yang masih menunggu pembayaran.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, sempat menyampaikan pernyataan sikap bersama, mengenai kegiatan pembangunan tol tersebut.

Baca juga: 62.923 Keluarga di Boyolali Dapat BST, Bisa Diambil hingga 14 Agustus 2021

Bukan untuk menolak pembangunan tol, warga hanya minta agar aktivitas pembangunan tol di wilayahnya tidak dilakukan dulu sebelum pembayaran lahan mereka yang terdampak tol dituntaskan secara menyeluruh.

Menurut Ketua RT 06/RW 02 Klinggen, Aris Harjono, pernyataan warga itu muncul setelah ada pihak yang mengaku dari kontraktor pembangunan tol ingin menempatkan peralatan dan material pembangunan tol di wilayah tersebut. Serta ingin membangun jembatan yang menghubungkan Klinggen dengan daerah tetangga yang juga terlewati proyek tol.

Warga pun khawatir, jika hal itu dilakukan, aktivitas pembangunan akan bersinggungan langsung dengan aktivitas warga yang berada di permukiman itu. Sementara untuk pindah dari lokasi tersebut, warga belum mendapatkan uang pengganti lahannya.

Baca juga: 4.299 Pelamar CPNS dan PPPK di Boyolali Lolos Administrasi

Sekretaris Desa Guwokajen, Andi Prasetyo, mengatakan sejauh ini belum ada informasi mengenai jadwal pembayaran lahan tol tersebut.

“Untuk pembayaran, kami belum tahu [kapan]. Untuk daerah lain mungkin ada yang sudah, ada yang belum. Kalau Guwokajen belum sama sekali,” kata dia, Rabu (4/8/2021).

Pengerukan Lahan

Kepala Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Prayitno, mengatakan belum semua bidang lahan di wilayahnya tuntas dalam pembayarannya. Masih ada sekitar 14 bidang pekarangan yang belum dibayar.

“Informasinya segera, mungkin minggu depan,” kata dia, Rabu. Sedangkan untuk kegiatan di lapangan, sejak tiga bulan terakhir sudah ada aktivitas pengerukan lahan di lokasi yang sudah dibayar.

Baca juga: Kades Guwokajen Boyolali: Pembebasan Lahan Tol Solo-Jogja Di Klinggen Baru Tahap Penetapan Harga

Kemudian di wilayah Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, juga masih ada bidang yang belum terbayar.

“Untuk pembayaran belum semuanya, masih ada sekitar 43 bidang. Kalau pengerjaan sebagian sudah. Namun kesepakatannya hanya untuk jalan alternatif atau jalan kendaraan proyek. Kalau yang dikeruk yang sudah pembayaran,” jelas Kepala Desa Jembungan, Suwarno, Rabu.

Sedangkan mengenai informasi pembayaran bidang yang belum dibayarkan, dirinya mengaku belum mendapatkan informasi.

Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, total bidang lahan yang dilalui jalur tol tersebut, di Wilayah Kabupaten Boyolali mencapai sekitar 1.043 bidang. Lahan itu berada di sembilan desa yang ada di Kecamatan Banyudono dan Kecamatan Sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya