SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan. (Reuters)

Solopos.com, MANOKWARI — Kasatreskrim Polres Manokwari Selatan, Iptu Otto Woff terkena tembak saat sekelompok massa mengamuk di Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, lantaran dipicu adanya informasi hoaks yang menyebutkan Kepala Kampung Dibera, Alpius Iba meninggal dunia akibat vaksin.

Iptu Otto tertembak di bagian telinga, diduga terkena tembakan senapan angin, dan kini dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut, Manokwari untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya itu, puluhan massa juga merusak sejumlah fasilitas pemerintah seperti Kantor Bupati, Puskesmas Ransiki dan beberapa kendaraan dinas milik Polres Manokwari Selatan, baik kendaraan roda dua dan roda empat.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, mereka blokade jalan raya dan mengarak jenazah almarhum Alpius menuju pendapa kantor Bupati Manokwari Selatan. Aparat kepolisian beberapa kali melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang terus bertindak anarkis.

Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok, Polda NTB: Pembunuhan Berencana 

Bupati Manokwari Selatan pun langsung turun ke lokasi untuk menemui para warga yang terus berbuat anarkis.

Kapolres Manokwari Selatan, AKBP Slamet Haryono Termawud menyebutkan, situasi pasca amuk massa saat ini Manokwari Selatan dalam keadaan kondusif.

“Situasi saat ini sudah kondusif, memang tadi sempat ada aksi protes dari sejumlah warga atas meninggalnya salah seorang kepala Kampung yang mana beredar informasi yang belum tentu kebenarannya bahwa yang bersangkutan meninggal dunia akibat vaksin. Kami masih dalami kasus ini,” kata Slamet Haryono saat dihubungi Okezone, Kamis (16/12/2021).

Terkait penegakan hukum terhadap para pelaku pengerusakan maupun provokator yang terlibat dalam amuk massa tersebut, menurutnya, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Untuk para pelaku masih dalam penyelidikan, termasuk provokator dari amuk massa tersebut, namun kami sudah mengantongi nama-nama penggerak dan provokator aksi amuk massa tersebut. Intinya yang penting situasi Kamtibmas yang utama dulu dan situasi sampai saat ini kondusif. Untuk penegakan hukum tetap akan dilakukan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya