SOLOPOS.COM - Pantai Nampu di Kecamatan Paranggupito, Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Seorang pengunjung Pantai Nampu, Paranggupito, Wonogiri yang berasal dari Madagaskar meninggal dunia pada Minggu (27/12/2020). Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Paranggupito, pun bakal memperketat penjagaan di portal masuk.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Wonogiri membuat kebijakan penutupan objek wisata di seluruh wilayah Wonogiri selama libur Nataru. Penutupan dimulai 24 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Akan lebih kami perketat. Hari ini saya dan anggota forkompincam langsung meninjau ke kawasan pantai, terutama Nampu dan Sembukan. Kami ingin memastikan penutupan pantai benar-benar rapat. Sehingga tidak ada celah bagi wisatawan yang nekat," kata Camat Parangguputo, Sulistyani, saat dihubungi Solopos.com, Senin(28/12/2020).

Bocah 5 Tahun di Madiun Alami Penyakit Langka, Ada Benjolan Sebesar Kepala di Lengannya

Ia mengatakan, wisatawan Pantai Nampu Wonogiri yang meninggal pada Minggu itu yakni seorang mahasiswa S3 Ilmu Sosial di Universitas Airlangga, Surabaya. Korban yang mempunyai nama Jean Jacques Fanina, 39, berkewarganegaraan Madagaskar.

Sulistyani mengatakan, ia mendapat kabar kejadian di Pantai Nampu itu dari salah seorang warga pada Minggu (27/12/2020), pukul 11.45 WIB. "Saat dapat kabar itu, informasinya yang bersangkutan masih dalam kondisi sakit, badannya kaku, kakinya membiru, belum meninggal dunia," kata dia.

Setelah mendapat informasi itu, ia memerintahkan anggota kepolisian dan petugas puskesmas untuk mengecek dan mengevakuasi korban. Saat petugas tiba di pantai, kondisi korban semakin melemah. Kemudian, pihaknya meminta RS Maguan Husada Pracimantoro mengirimkan ambulans ke lokasi kejadian.

"Tidak selang lama, sekitar pukul 14.03 WIB saya mendapat informasi dari petugas Puskesmas bahwa yang bersangkutan sudah meninggal dunia," ungkap dia.

Nekat

Pada Sabtu (26/12/2020) malam, ia mendapat informasi ada rombongan yang ingin berkunjung dan berkemah ke Pantai Nampu. Rombongan itu nekat akan masuk ke pantai, padahal objek wisata yang terletak di Desa Gunturharjo itu ditutup selama libur Nataru.

"Seluruh portal menuju Pantai Nampu itu sebenarnya sudah terkunci rapat. Portal menuju pantai itu lapis tiga. Namun, rombongan mencari jalan pintas lain. Jalan ke Nampu itu banyak jalan pintasnya. Beda dengan jalan ke Pantai Sembukan, sangat terbatas," ujar dia.

Melihat ada rombongan itu, Sulistyani memerintahkan warga setempat untuk memeringatkan rombongan agar pergi dari area pantai. Namun, rombongan itu rupanya tidak mengindahkan dan masih tetap di sana. Hingga pada akhirnya ada informasi tersebut.

Pesta Ciu Pagi-Pagi, 4 Pemuda Solo Diciduk Polisi

"Selama di tutup ini kami akan meminta sukarelawan desa untuk mengawasi obyek wisata pantai lebih ketat. Selain itu kami juga melibatkan anggota kepolisian," kata Sulistyani.

Sementara itu, Kapolsek Paranggupito, Iptu Musta'in, mengatakan belum dapat dipastikan apa penyebab meninggalnya warga Madagaskar itu. "Kalau diperiksa dari luar normal semua. Kalau dalam tubuh perlu autopsi untuk mengetahui penyebabnya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya