SOLOPOS.COM - TURUN GUNUNG—Kera-kera yang menghuni hutan di kawasan lereng Gunung Merapi turun ke permukiman penduduk di Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Rabu (22/6). Kera-kera itu menyerang tanaman jagung milik warga setempat. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Patmo Sudarso, 60, hanya pasrah melihat tanaman palawija kebunnya dihabiskan sejumlah kera. Kera-kera yang menyerang kebunnya itu turun dari lereng Gunung Merapi dan memasuki perkampungan warga Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.

TURUN GUNUNG— Kera-kera yang menghuni hutan di kawasan lereng Gunung Merapi turun ke permukiman penduduk di Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Rabu (22/6/2011). Kera-kera itu menyerang tanaman jagung milik warga setempat. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Laki-laki dengan dua anak itu mencoba mengusir kera-kera tersebut dan memasang perangkap. Menurutnya, segala cara yang dilakukan warga sia-sia, bahkan hanya menghabiskan energi dan akal mereka. Kera-kera tersebut sulit ditangkap karena kondisi daerah Girpasang sangat menguntungkan kera.

”Kami hanya bisa pasrah. Kera-kera itu tak takut dan tak mau diusir. Kami memilih mencoba hidup berdampingan dengan kera-kera itu,” tutur Patmo di rumahnya, Girpasang, Rabu (22/6/2011). Menurut Patmo, puluhan kera itu menyerang lahan perkebunan warga setempat. Kerugian akan terasa ketika musim panen tiba. Warga yang hidup di dukuh yang hanya dihuni sembilan keluarga itu tak bisa berbuat apa-apa.

“Jika musim panen tiba, kera sering muncul. Sekarang memang belum panen,”tuturnya. Warga kesulitan menangkap atau mengusir kera-kera itu dari wilayah permukiman. Bahkan kera-kera tersebut tampaknya merasa nyaman berada di dukuh itu. Kawasan Dukuh Girpasang berada di antara jurang sehingga mempermudah kera-kera itu bersembunyi sat dikejar-kejar atau hendak ditangkap. ”Ketika dikejar kera-kera itu lari menuju tebing jurang. Kami kesulitan untuk menangkap mereka. Kalau tidak ada jurang, kera-kera itu pasti bisa kami kejar dan tangkap,” katanya.

Hal yang sama dikatakan Isni, 24, juga warga Girpasang. Kera-kera itu datang dan pergi dengan cepat. Pada siang hari ketika tanaman jagung tak dijaga, pasti diserang puluhan kera. “Saya tinggalkan sebentar saja, kera-kera itu langsung naik dari tempat persembunyian mereka di jurang dan langsung memangsa jagung yang masih muda ini. Gerakan mereka memang cepat,” ucapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Camat Kemalang, Suradi, mengatakan belakangan ini beberapa warga di Desa Tlogowatu dan Desa Sidorejo juga mengeluhkan adanya puluhan kera yang masuk ke perkampungan. Kera-kera itu biasanya datang dan memakan tanaman perkebunan warga setempat. “Kami minta pihak atau otoritas terkait membantu warga mengusir kera-kera itu,” pintanya.

Muhammad Khamdi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya