SOLOPOS.COM - Deretan permukiman penduduk di lereng Merapi, Jumat (13/7/2012). Beberapa pekan terakhir kerapkali terjadi longsoran di puncak. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, KLATEN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memprioritaskan droping air bersih untuk warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi. Pasalnya, warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) tersebut sudah mulai merasakan dampak krisis air bersih.

“Droping air bersih akan diprioritaskan bagi warga yang tinggal di lereng Merapi. Sebab, saat ini warga sudah mulai merasakan kesulitan mendapatkan air bersih. Diperkirakan air di penampungan warga hanya mampu bertahan hingga sepekan lagi,” papar Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (4/6/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, BPBD juga siap jika diminta untuk melakukan droping air bersih di wilayah lain. “Tidak menutup kemungkinan jika ada permintaan air bersih dari wilayah lain, kami akan segera mengirimkannya,” imbuhnya.

Hingga saat ini, pihaknya memprediksi ada 34 desa di tujuh kecamatan di Klaten yang mengalami dampak krisis air bersih. Ketujuh kecamatan yang wilayahnya mengalami kekeringan tersebut yaitu Kemalang, Mansirenggo, Karangnongko, Tulung, Jatinom, Cawas dan Bayat.
Menurutnya, ketujuh kecamatan tersebut adalah wilayah langganan kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau. Dari tujuh kecamatan itu, wilayah yang paling banyak terkena dampak kekeringan adalah di Kemalang.

Untuk mengantisipasi musibah kekeringan tersebut, BPBD menggelar rapat koordinasi di kantor setempat pada Rabu pagi. Tujuh camat yang menjadi wilayah terdampak kekeringan, perusahaan daerah, perbankan dan pihak swasta diundang dalam rapat koordinasi tersebut.
Menurutnya, rapat tersebut bertujuan untuk mengetahui dampak kekeringan yang ada di masing-masing wilayah. “Selain itu, rapat koordinasi juga bertujuan agar bantuan droping tidak menumpuk di satu tempat,” jelasnya.

BPBD juga telah menyiapkan enam unit truk tangki untuk mendistribusikan air bersih tersebut. Selain itu, BPBD juga telah menyiapkan dana Rp500 juta untuk mengatasi musibah kekeringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya