SOLOPOS.COM - JIBI/Solopos/Detik/Angling Adhitya Purbaya Polisi mengamankan lokasi bentrokan antara warga dan FPI di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2013).

JIBI/Solopos/Detik/Angling Adhitya Purbaya
Polisi mengamankan lokasi bentrokan antara warga dan FPI di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2013).

Harian Jogja.com, SLEMAN – Front Pembela Islam (FPI) menunjukkan kartu togel dan uang dua lembar pecahan Rp5000 dalam jumpa pers klarifikasi kasus Kendal di Markas FPI DIY-Jateng, Jalan Wates Km 8 Gamping Sleman, Minggu (21/7/2013).

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Selain itu FPI memperlihatkan identitas berupa SIM dan fotocopi KTP atas nama Yudi Haryanto dan Sri Hartini, serta dua anggota FPI yang terluka parah di bagian kepala yakni Muhammad Yazid dan Miftahullah asal Magelang juga turut diperlihatkan di hadapan wartawan.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua DPW FPI Temanggung, Burhanuddin menjelaskan dua identitas dan kartu togel serta uang itu didapatkannya saat melakukan pawai simpatik di kawasan Hutan Karet atau Alaska, Kecamatan Sukorejo, Kendal Jawa Tengah, Rabu (17/7/2013).

Pihaknya mengklaim Alaska sebagai sumber penyakit masyarakat seperti judi dan prostitusi namun tidak pernah dirazia oleh pemerintah setempat maupun kepolisian.

“Salah satu hal paling mendesak di Sukorejo adalah judi togel, kedua lokalisasi yang disamarkan dengan tempat karaoke hampir setiap hari buka di bulan puasa,” jelasnya.

Karena itulah menurutnya, FPI kemudian melakukan pawai simpatik untuk memperingatkan agar mereka bisa menghargai umat Islam.

“Sebagai bukti kami jalan ada tujuannya mendapatkan barang bukti kupon pembelian togel, uang dua pecahan Rp5000 dan ramalan,” terangnya pria yang juga ikut dalam pawai itu.

Pihaknya juga menuding seluruh bandar togel sudah menyewa preman, hingga akhirnya terjadi perlawanan dengan FPI pada Rabu (17/7/2013) meski kemudian bisa diantisipasi. Penghadangan itu, lanjutnya, terjadi setelah mengunjungi lokalisasi, dan rombongan FPI diserang dari belakang.

“Biasanya preman itu tidak berani berhadapan, tapi rombongan kami yang di belakang yang diserang,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya