SOLOPOS.COM - Ilustrasi tower (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SRAGEN–  Warga Kuwungsari, Heri, 46, tewas tertimpa tower IT saat hendak turun dari ketinggian 32 meter usai memperbaiki kawat pancang tower IT di salah satu SMK di Mondokan, Sabtu (5/10/2013) sekitar pukul 16.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, tidak ada unsur kesengajaan pada kejadian tersebut. Korban sudah melaksanakan prosedur keselamatan saat memperbaiki tower. Dia menggunakan alat pengaman saat memanjat dan memperbaiki tower IT.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nahas tower patah saat korban hendak turun usai memperbaiki kawat pancang tower IT. Heri datang ke lokasi kejadian bersama temannya, Endri Susanto, 23. Mereka tidak saling mengenal dan bertemu saat bekerja bersama-sama memperbaiki tower IT di sekolah.

Endri mengatakan kepada petugas Polres Sragen bahwa mereka mendapat pesanan memperbaiki kawat pemancang tower IT di salah satu SMK di Mondokan. Seperti biasa, Heri yang saban hari memperbaiki tower memanjat tower IT menggunakan tali pengaman.

Sedangkan Endri berada di bawah. Mereka mendapat tugas memperbaiki kawat pancang tower IT. Usai memperbaiki kawat pancang tower IT setinggi 32 meter itu, Heri hendak turun. Nahas ditengah-tengah perjalanan, tower mendadak patah. Heri tidak dapat menghindar dan jatuh tertimpa tower.

Kapolsek Mondokan, AKP Budiyono, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, menuturkan kedua orang tidak saling mengenal. Mereka bertemu saat di lokasi kejadian.

Pekerjaan sehari-hari korban dan Endri adalah memperbaiki tower. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian. Korban memanjat tower menggunakan alat pengaman.

“Tidak ada unsur kesengajaan. Tower patah saat korban hendak turun. Jadi bukan tali pengaman atau tali pancang tower yang putus. Korban dibawa ke RSUD Sragen dan segera diserahkan kepada keluarga,” kata Budiyono saat dihubungi Solopos.com, Minggu (6/10).

Camat Mondokan, Samsuri, menuturkan pihak sekolah dan teman kerja korban didampingi pihak kecamatan, desa, Polsek dan Koramil Mondokan mendatangi rumah duka. Pihak sekolah berinisiatif memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai ungkapan bela sungkawa.

“Masing-masing pihak sudah menjelaskan kronologi kejadian kepada keluarga korban. Kami bersyukur keluarga korban dapat menerima kejadian. Beberapa pihak juga memberikan santunan sebagai ungkapan bela sungkawa kepada keluarga,” ujar Samsuri saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya