SOLOPOS.COM - Lokasi pengungsian Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten . (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Warga kawasan rawan bencana atau KRB III Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, memutuskan meninggalkan pengungsian di tempat evakuasi sementara (TES) mulai Rabu (3/2/2021).

Rencana yang sama sebelumnya diputuskan oleh warga yang menempati TES Desa Balerante, Kemalang, Klaten. Warga Balerante juga akan pulang ke rumah masing-masing pada Rabu setelah melihat aktivitas Merapi yang cenderung turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Sekretariat TES Tegalmulyo, Purnama, menjelaskan keputusan warga tak lagi mengungsi ke TES itu berdasarkan hasil rapat evaluasi pada Senin (1/2/2021) malam. Dalam rapat tersebut, perwakilan warga atau pengungsi dari KRB III menginginkan pulang atau tak lagi mengungsi mulai Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Soal Polemik Masa Kerja Perangkat Desa, Begini Keputusan Pemkab Sragen

Ekspedisi Mudik 2024

Warga Tegalmulyo, Klaten, meninggalkan pengungsian atas keinginan sendiri. ”Rencananya mulai besok [Rabu], pengungsi tidak balik lagi ke TES menyesuaikan kondisi Merapi. Jadi, malam ini [Selasa (2/2/2021)] warga kali terakhir menginap di TES,” kata Purnama kepada Solopos.com melalui telepon, Selasa.

Meski tak ada lagi warga yang mengungsi ke TES mulai Rabu malam, posko tetap siaga. Sukarelawan juga tetap stand by di posko TES. Hal itu untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu aktivitas Merapi meningkat dan warga harus kembali mengungsi.

Tiga Dukuh

“Selama status masih siaga, sukarelawan tetap stand by 24 jam di posko. Kami juga sampaikan pesan ketika mereka pulang ternyata Merapi kembali aktif dan mereka takut, mereka kami instruksikan balik lagi ke TES dan selalu siaga,” katanya.

Baca Juga: Terus Bertambah, Seratusan Pengelola Parkir Solo Ajukan Keringanan Setoran Retribusi

Kepala Desa Tegalmulyo, Klaten, Sutarno, mengatakan hingga Senin (1/2/2021), warga masih bolak-balik ke pengungsian saban malam dan subuh. Pada Senin (1/2/2021), ada 106 warga dari KRB III dari tiga dukuh di Tegalmulyo yakni Canguk, Sumur, dan Pajegan.

Sebagai informasi, warga terutama kelompok rentan dari KRB III Tegalmulyo mengungsi ke TES saat malam. Selepas subuh, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk menjalankan aktivitas sehari-hari seperti berkebun dan beternak.

Sebagian dari mereka diantar jemput sukarelawan menggunakan kendaraan yang siaga di TES. Aktivitas itu berlangsung saban hari sejak Merapi berstatus siaga pada 5 November 2020.

Baca Juga: Tebing Lereng Bukit Sidoguro Klaten Longsor Timpa Gedung Olahraga Milik Kades

Keputusan BPBD

Sutarno mengatakan warga Tegalmulyo kerap menyesuaikan kondisi pengungsian di daerah lain seperti Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten. “Biasanya menyesuaikam desa lain seperti Balerante. Kalau Balerante pulang, akan ikut pulang,” jelas Sutarno.

Sutarno menjelaskan pemerintah desa tetap mengikuti keputusan BPBD. Hingga kini, status Merapi masih berada pada level siaga dan Klaten masih menetapkan status tanggap darurat letusan Gunung Merapi yang berlaku hingga pertengahan Februari 2021.

“Secara resmi kami menunggu dari BPBD [terkait kepulangan pengungsi]. Tinggal nanti warga masih telaten mengungsi atau tidak, kami menyesuaikan dengan warga saja. Kalau memang kondisinya sudah agak aman,” jelasnya.

Baca Juga: Jelang Purna Tugas, Wali Kota Solo Rudy Dapat Puisi Menyayat Hati

Saat pengungsi sudah pulang atau tak lagi ada rutinitas menginap di pengungsian, Sutarno menjelaskan untuk sementara barang atau surat berharga disimpan di TES Tegalmulyo, Klaten. Hal itu dilakukan hingga pemerintah menyatakan warga aman untuk pulang.

Sebelumnya, pengungsi di TES Desa Balerante, Kemalang, berencana pulang ke rumah masing-masing pada Rabu (3/2/2021). Selain pengungsi, ternak ikut dipulangkan.

Pengungsi Jenuh

Alasan warga menghendaki pulang lantaran aktivitas vulkanik Merapi cenderung menurun. Selain itu, pengungsi sudah jenuh lantaran sudah hampir tiga bulan terakhir bertahan di TES.

Baca Juga: Beda Sikap, Aktivis 98 Solo Ini Minta Polri Tetapkan Abu Janda Sebagai Tersangka

Bupati Klaten, Sri Mulyani, memaklumi para pengungsi menginginkan pulang ke rumah masing-masing menyusul sudah berbulan-bulan berada di TES.

“Kalau memang ada kejenuhan dan Merapi tidak ada peningkatan yang menghawatirkan, intinya kalau pengungsi mau tetap di TES kami siapkan uba rampe-nya, kalau mau pulang kami tetap ingatkan agar selalu hati-hati dan tetap waspada,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya