SOLOPOS.COM - Ilustrasi Salat Berjamaah di Masjid. (Reuters/Abdullah Rashid)

Solopos.com, SOLO - Meski belum ada kasus virus corona atau Covid-19, pemerintah Komoro tetap melarang warganya untuk membuat kerumunan. Termasuk salat berjamaah di masjid.

Padahal, mayoritas warga Komoro adalah muslim. Tak ayal, ada beberapa dari mereka yang akhirnya melanggar aturan. Sejumlah orang masih melakukan ibadah berjamaah di masjid pada Ramadan kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Achmad Purnomo Pengin Mundur dari Cawali Pilkada Solo, PDIP Tak Bisa Paksa Bertahan

Seperti diberitakan laman Barrons yang dilansit Suara.com, Senin (27/4/2020), pihak keamanan Komoro lantas membubarkan warga yang nekat salat berjamaah di masjid. Pihak keamanan itu menembakkan gas air mata.

Penyemprotan gas air mata dilakukan di masjid-masjid yang terjadi di kawasan pulau Anjouan pada Sabtu (25/4/2020) malam. Seorang saksi menyebut para jamaah langsung berlarian keluar dari masjid ketika gas air mata ditembakkan.

Kisah Jukir di Madiun, Gadaikan KTP Hingga STNK Demi Sambung Hidup Saat Pandemi Corona

"Orang-orang terluka, kebanyakan dari mereka melarikan diri melalui jendela, ada yang mengalami patah kaki," kata saksi. "Bahkan pagi ini masih ada bau gas di daerah itu," imbuhnya.

Dikecam

Insiden penembakan gas air mata kepada warga yang salat berjamaah di masjid ini pun mendapatkan kecaman dari kelompok oposisi Dewan Transisi Nasional Komoro.

Patungan Hingga Terkumpul Ratusan Juta Rupiah, Anggota DPRD Wonogiri Bantu Gugus Tugas Covid-19

Menurut mereka, tentara Assoumani kerap bertindak di luar batas, salah satunya menggunakan gragat gas air mata dan senjata api terhadap peserta demonstrasi dami dengan alasan memerangi wabah.

Presiden Komoro Azali Assoumani menerapkan kebijakan jam malam guna menekan sebaran Covid-19. Meski negara kepulauan Samudra Hindia ini merupakan satu di antara dua negara di Afrika yang belum mencatat adanya infeksi virus corona.

Dukung di Rumah Saja, Google Doodle Hari Ini Tampilkan Gim Coding Menarik

Di Indonesia sendiri, imbauan untuk beribadah di rumah juga sudah digaungkan pemerintah. Pasalnya, beribadah di masjid bersama warga lainnya dianggap bisa menjadi sarana persebaran virus corona. Oleh karenanya pemerintah Indonesia menggaungkan kampanye kerja, belajar, dan beribadah di rumah saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya