SOLOPOS.COM - Ilustrasi (kaskus.us)

Ilustrasi (kaskus.us)

JOGJA—Sejumlah warga mengeluhkan kualitas beras operasi pasar (OP) yang digelar Pemerintah Kota Jogja di sembilan kecamatan. Sebagian dari mereka bahkan memilih mencampur beras murah tersebut dengan beras berkualitas baik agar nasi olahan bisa lebih layak.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Nurul Islamiah, 35, warga Bausasran, Danurejan mengakui harga beras dalam kegiatan operasi pasar relatif lebih murah dibandingkan dengan harga beras di pasaran. Menurutnya, harga beras di pasangan dengan kualitas sedang seharga Rp7.500, sementara pada kegiatan operasi pasar ini, setiap kilogram beras dipatok dengan harga Rp6.100. Namun dia menyayangkan, kualitas beras yang diberikan dalam operasi pasar tersebut tidak terlalu bagus.

“Harganya memang lebih murah dibanding dengan harga beras di pasaran, tapi kok sayang kualitasnya tidak terlalu bagus,” katanya saat ditemui dalam kegiatan operasi pasar di halaman kecamatan Danurejan Selasa (13/12) siang.

Dalam kegiatan tersebut Nurul mengaku membeli dua kantong plastik masing masing berukuran 5 kg. Menurutnya, petugas membatasi jumlah pembelian beras operasi pasar sebanyak dua kantong plastik setiap warga. Nurul mengaku, pembelian beras operasi pasar tersebut dilakukan untuk semakin menghemat pengeluaran rumah tangganya. Namun melihat kualitas beras yang buruk, dia memilih menjadikan beras operasi pasar tersebut sebagai bahan campuran saja. “Rasa berasnya tidak terlalu enak, nanti saat memasak dicampur saja dengan beras pasar yang memiliki kualitas lebih bagus supaya di makan lebih enak,” jelasnya.

Hal serupa disampaikan Romi, 32, warga Ledoktukangan, Danurejan yang juga membeli beras operasi pasar tersebut. Romi yang juga pedagang sate ini mengaku tertarik membeli beras operasi pasar karena harga lebih murah dibanding harga pasaran. Namun melihat kualitas beras operasi pasar tersebut, dia mengaku tidak yakin rasanya akan enak. Menurutnya, jika rasa beras hasil operasi pasar tersebut tidak enak, maka akan dibuat lontong sebagai dagangannya.

“Saya sudah membeli beras OP tiga kali ini, ya kalau rasanya memang tidak enak akan dibuat lontong saja untuk dagangan tapi kalau enak ya di makan sendiri,” ujarnya.

Untuk kegiatan operasi pasar tersebut, Pemerintah Kota Jogja mendistribusikan beras sebanyak Sembilan ton.(Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya