SOLOPOS.COM - ilustrasi (Espos/Dwi Prasetya/dok)

ilustrasi (Espos/Dwi Prasetya/dok)

SUKOHARJO-Warga pemanfaat lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di sekitar Stasiun Sukoharjo mengeluhkan nilai sewa yang mengalami kenaikan signifikan. Warga mendesak agar tingkat kenaikan dikaji ulang sehingga tidak memberatkan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua RT 002/RW 003 Dukuh Larangan, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Ahmad Muladi, mengaku pada 2011 membayar sewa lahan sekitar Rp700.000 dalam setahun. Tetapi pada 2012, dia mendapat pemberitahuan nominal sewa Rp2 juta lebih atau naik tiga kali lipat.

“Boleh saja mengalami kenaikan, namun seharusnya yang wajar. Naik di bawah lima persen barangkali warga masih bisa menerima, yang saat ini bukan naik lagi, melainkan ganti tarif,” ujarnya ditemui Solopos.com di kompleks warga penyewa lahan PT KAI di Larangan, Kamis (16/8/2012).

Ahmad menyatakan sudah mengumpulkan sekitar 50-an kepala keluarga (KK) penyewa lahan PT KAI dari Stasiun Nguter sampai Stasiun Sukoharjo untuk menyikapi kenaikan tarif sewa tersebut. Seperti dirinya, penyewa lain juga mengaku berkeberatan dengan kebijakan PT KAI.

“Minggu (12/8), kami berkumpul dan membentuk paguyuban. Upaya tersebut dalam rangka memperjuangkan aspirasi dan minta keringanan tarif sewa,” paparnya.

Terpisah Kepala Stasiun Sukoharjo, Elya Surya Awinata, mengaku tidak mengetahui secara persis tarif sewa lahan PT KAI di sekitar stasiun setempat. Dia menegeaskan persoalan itu ada yang bidang tersendiri yang menangani dan stasiun tidak memiliki kewenangan turut campur.

“Sewa lahan kami tidak punya kuasa sama sekali, ada Bidang Aset yang berwenang  Sebagai kepala stasiun, saya cuma mengurus operasional kereta api,” ujarnya.

Menurut Elya, jika diminta pihaknya bisa memfasilitasi tempat pembayaran. Selebihnya soal tarif dan proses penarikan, hal itu wewenang Bidang Aset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya