SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati wisata Air Terjun Melati yang berada di Dusun Melati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Foto diambil Selasa (1/2/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Warga Dusun Melati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, bergotong-royong menjadikan Air Terjun Melati (ATM) sebagai destinasi wisata. Pembangunan ATM saat ini sudah mencapai 40 persen.

Gotong-royong itu dilakukan warga desa secara bergilir. Pada Selasa (1/2/2022) ketika Solopos.com berkunjung ke ATM, warga dari Dusun Temulus mendapat giliran untuk kerja bakti di satu-satunya area potensi wisata Desa Keloran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Keloran, Sumaryanto, terjun langsung bersama warga bergotong royong mewujudkan keinginan masyarakat. “Memang sistemnya bergilir. Kalau kemarin Minggu Dusun Melati dan Dusun Keloran yang kerja bakti, sekarang giliran Dusun Temulus,” ucap Sumaryanto ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga: Sendang Songo Punduhsari Wonogiri Mimpikan Jadi Destinasi Wisata

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan kerja bakti bergiliran itu hanya diadakan pada akhir pekan dan hari libur, seperti libur perayaan Imlek yang jatuh pada Selasa (1/2/2022). Sumaryanto menceritakan awalnya warga masih belum kompak dan bersedia gotong royong seperti sekarang.

“Awal-awal saat menjadi kepala desa, saya melihat Desa Keloran ini adalah desa pinggiran yang hampir tidak punya potensi wisata,” ucapnya.

Namun ia melihat satu potensi wisata alam di Dusun Melati, yakni keberadaan air terjun. Air terjun tersebut sebelumnya hanya digunakan untuk warga setempat, belum terjangkau masyarakat banyak. Alasannya, menurut Sumaryanto, akses jalan hanya bisa dilalui pejalan kaki.

Baca Juga: Keindahan Desa Conto Wonogiri, Desa Wisata Terbaik Kedua di Jateng

Ia dan seluruh perangkat di Desa Keloran pun sepakat membuka ATM kepada publik, salah satu caranya dengan mempermudah akses jalan menuju ATM. Keseriusannya dibuktikan melalui pengerahan anggaran pembangunan untuk ATM pada 2019 senilai Rp200 juta yang diambil dari Dana Desa.

“Tapi waktu itu masih belum ada yang bergerak menggarapnya. Jadi, kami [seluruh perangkat Desa Keloran] melakukan kerja bakti sendiri dulu untuk memberi contoh kepada warga,” kata Sumaryanto.

Hal itu ternyata direspons positif oleh warga. Mereka kemudian ikut membangun ATM menjadi destinasi wisata di Desa Keloran. Kini, warga tujuh dusun di Desa Keloran bergiliran membangun ATM supaya akses jalannya mudah dilalui pengunjung.

Baca Juga: Dukung Progam Desa Wisata, Warga Conto Wonogiri Relakan Tanahnya Dibangun Jalan Usaha Tani

Selain bergiliran, tambah Sumaryanto, setiap hari Pemdes Keloran mengerahkan tenaga perawatan untuk menjaga kebersihan dan keamanan area ATM. “Jadi meskipun kondisinya masih jauh dari sempurna, tapi kebersihan dan perawatannya tetap harus terjaga,” imbuhnya.

Masyarakat yang ingin mengunjungi ATM cukup membayar tiket masuk senilai Rp3.000. Bagi pengunjung yang mengendarai mobil ke ATM hanya bisa memarkirkan kendaraan ke rumah warga yang sudah diizinkan lahannya menjadi area parkir, sementara pengendara sepeda motor dipersilakan memilih antara memarkirkan sepeda motornya di area yang tersedia atau langsung mengendarainya sampai ke area ATM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya