SOLOPOS.COM - Sejumlah mata uang peninggalan kolonial masih disimpan warga di Dukuh/Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, Rabu (3/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang warga Dukuh Celep, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, Suyadi, 60, menyimpan tujuh keping mata uang peninggalan zaman kolonial Belanda. Yang menarik dari kisah uang kuno itu adalah proses penemuannya.

Saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Rabu (3/11/2021), Suyadi mengaku menemukan koin-koin itu saat usianya masih 18 tahun. Koin Belanda itu ia temukan saat menyaksikan penggalian makam di tempat permakaman umum Mbah Bendrong Beni di desa setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mata uang peninggalan kolonial itu saya temukan saat saya masih SMA, kira-kira berumur 18 tahun. Saat itu saya menyaksikan warga yang menggali kubur di tempat permakaman umum Mbah Bendrong Geni. Saat itu banyak ditemukan mata uang kolonial, dan kebetulan saya menyimpan sampai sekarang. Hanya ada tujuh keping. Warga lain dulu juga menemukan tetapi tidak tahu sekarang,” tutur Suyadi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kisah Warga Korban Tanah Amblas di Tanon Sragen, Rumah Anjlok 10 Meter

Tujuh keping uang logam tembaga itu terdapat gambar seperti lambang Kerajaan Belanda di bagian depan. Ada pula simbol VOC dan Gulden Nederl Indie dengan angka tahun yang berbeda.

Ada empat keping mata uang berlambang VOC emisi tahun 1790. Mata uang Gulden Nederl Indie ada dua keping, masing-masing berangka tahun 1826 dan 1889. Masih ada satu mata uang berukuran lebih besar tetapi gambar timbul maupun angka atau hurufnya sudah tak terlihat jelas.

Mata uang yang besar ini berdiameter sekitar 3 cm. Sementara enam mata uang lainnya berdiameter sekitar 2 cm.

Suyadi tidak tahu mengapa di permakaman Bendrong Geni itu ditemukan sejumlah keping mata uang kolonial. Ia hanya tahu bahwa di dekat permakaman itu terdapat bendungan yang dibuat pada zaman Belanda, yakni Bendungan Kedung Gawe.

Baca Juga: Lele Dumbo 15 Kg ini Disebut yang Terbesar se-Kadipiro Sragen

bendungan celep
Bendungan Kedung Gawe yang terletak di Dukuh/Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, dibuat pada masa kolonial Belanda, tepatnya tahun 1924, masih berfungsi dengan baik, Rabu (3/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Bendungan itu sampai sekarang masih aktif. Bendung itu berada di anak Sungai Mungkung. Sepanjang aliran sungai dengan hulu di Lawu dan hilirnya di Sungai Mungkung itu banyak ditemukan bendungan.

Sungai itu pula yang melintas di sebelah timur Gua Mangkubumi yang terletak di Gebang Kota, Desa Gebang, Masaran, Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya