SOLOPOS.COM - Balai Desa Balerante, Kemalang, Klaten, yang menjadi lokasi pengungsian warga dari kawasan rawan bahaya erupsi Merapi. Foto diambil Minggu (8/11/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebagian warga kawasan rawan ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi wilayah Klaten mulai menjual sebagian ternak mereka setelah ada peningkatan status gunung berapi itu ke level siaga.

Hasil penjualan sapi untuk uang saku mereka ketika berada di tempat pengungsian. Sebagai informasi, ternak terutama sapi menjadi salah satu harta berharga bagi warga lereng Gunung Merapi wilayah Klaten. Satu keluarga memiliki rata-rata dua hingga tiga ekor sapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumingan, 29, mengaku sebelumnya memiliki tiga ekor sapi. Salah satu sapi miliknya sudah ia jual belum lama ini.

Tambah 57 Kasus Konfirmasi Positif Dalam 2 Hari, Ini Perkembangan Terakhir Covid-19 Solo

Sementara, dua ekor sapi lainnya sudah ia pindah ke tempat kerabatnya yang tinggal di Kecamatan Karangnongko, Klaten, di luar kawasan rawan ancaman bahaya erupsi Merapi.

Jumingan memilih menjual satu sapi miliknya dan mengungsikan dua sapi lainnya ke daerah yang lebih aman agar tetap tenang serta mengurangi beban risiko pemeliharaan.

Apalagi, kini sebagian anggota keluarganya sudah pindah ke barak pengungsian sementara yakni Balai Desa Balerante. Soal hasil penjualan sapi, Jumingan menuturkan bisa menjadi bekal selama mengungsi. “Kemarin laku satu seharga Rp12 juta,” kata Jumingan saat kepada Solopos.com, Minggu (8/11/2020).

Tambah 57 Kasus Konfirmasi Positif Dalam 2 Hari, Ini Perkembangan Terakhir Covid-19 Solo

Kelompok Rentan

Sebelumnya, salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Suwanto, 66, berencana menjual salah satu sapinya jika sudah ada instruksi untuk mengungsi. Suwanto menjelaskan sudah menghubungi salah satu pedagang yang siap membeli sapi miliknya.

Warga kawasan rawan ancaman bahaya Merapi Klaten itu juga menjelaskan uang hasil penjualan sapi itu bakal menjadi bekal selama mengungsi.

“Dingge gembolan riyin. Nek pun aman mangke dingge tumbas maleh [uang hasil penjualan sapi untuk tabungan dulu. Kalau nanti kondisi Merapi sudah aman, uangnya untuk membeli sapi lagi],” kata Suwanto.

Pengungsi Merapi Klaten: Suara Gemuruh Gludag-Gludug Bikin Waswas!

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Klaten, Jainu, mengatakan sebagian warga kelompok rentan dari kawasan rawan bencana atau KRB III sudah mulai mengungsi ke barak seiring peningkatan status Merapi ke level siaga.

Namun, warga untuk sementara belum mengevakuasi hewan ternak. Jainu membenarkan sebagian warga memilih menjual ternak mereka seiring peningkatan status kebencanaan Gunung Merapi.

Pemkab Klaten Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Merapi

Hal itu setidaknya terpantau dari lalu lintas kendaraan pengangkut ternak yang beberapa waktu lalu lalu lalang memasuki dukuh terutama KRB III.

“Untuk ternak yang evakuasi belum ada. Tetapi, kalau ternak yang dijual memang beberapa hari yang lalu saya melihat sudah ada. Mungkin kalau boleh saya bilang ada 10-20 ekor sapi yang sudah terjual. Kalau harga jualnya saya belum konfirmasi langung ke peternak,” jelas Jainu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya