SOLOPOS.COM - Warga Karang Asem berkumpul di Jalan masuk menujur rumah Pimpinan MTA Karangasem untuk menghentikan pengajian, Senin (21/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Puluhan Warga di Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul mendatangi rumah Subarto, Pengurus Majlis Tafsir Alquran (MTA) di Dusun Karangasem A, Senin (21/10/2013). Warga meminta pengajian mingguan yang sedang digelar MTA dihentikan.

Warga berdatangan menggunakan sepeda motor sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika melintasi rumah Subarto dengan sengaja warga memainkan gas knalpot sehingga terjadi kebisingan.  Jalan masuk dari Jalan Utama Wonosari-Paliyan warga juga memasang spanduk bertuliskan ‘Warga Karangasem Damai Tanpa MTA. MTA no’. Jamaah MTA sekitar 20 orang yang sedang mengaji pun membubarkan diri atas saran aparat kepolisian Sektor Playen dan Perangkat Desa Karangasem yang berada di lokasi kejadian sebagai upaya meredam emosi warga.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Achid Sugiarto, Kabag Pemerintahan Desa Karangasem menduga selisih paham jemaah MTA dan warga dipicu soal pemahaman saat Idul Kurban. Sebab MTA yang sudah berada sejak dua tahun lalu itu, kata Achid tidak pernah bermasalah sebelumnya dengan warga.

Achid juga berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara kedua belah pihak untuk agar diperoleh jalan keluar,  “Pertemuannya bisa di Balaisesa, Polsek, Koramil, atau Kecamatan” kata Achid.

Subarto pun mengaku siap berdialog dengan warga atas kesalahpahaman tersebut. Dia juga berharap warga bisa menerima kegiatan yang dilakukan jemaah MTA. “Kami siap untuk berdialog” tandas Subarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya