Solopos.com, KARANGANYAR - Di tengah waspada wabah Corona, Warga Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, S, nekat menyelenggarakan perayaan pernikahan putranya. Pernikahan W diselenggarakan pada Sabtu (21/3/2020) pukul 10.00 WIB.
Hajatan diselenggarakan di rumah mempelai pria. Tuan rumah mengundang 700-an orang. Hari itu W dan mempelai wanita, SNH, menjadi raja dan ratu sehari. Mereka tetap menyelenggarakan perayaan pernikahan di tengah situasi wabah corona merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Solo Tambah, Ini Daftarnya
Kepala Desa Karang, Dwi Purwoto, mengatakan tuan rumah dan pemerintah desa setempat memutar otak mencegah hal-hal tidak diinginkan. Tuan rumah sepakat melaksanakan sejumlah protokol pencegahan penyebaran virus penyebab corona, Covid-19.
"Banyak tempat cuci tangan. Ada petugas khusus membawa hand sanitizer dan menyemprotkan kepada setiap tamu yang datang. Cuci tangan dulu baru disemprot hand sanitizer. Disiapkan tulisan "mohon maaf kami tidak berjabat tangan, bukan berarti kami tidak menghormati'. Dipasang di depan pintu masuk," tutur Dwi saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon selular, Sabtu.
Kemenkes: Anak Muda Bisa Kena Corona Tanpa Gejala, Jangan Kemaki!
Masih Ada Hajatan Senin
Dwi mengaku pemerintah desa di Karanganyar melalui setiap bayan atau kepala dusun sudah menyosialisasikan perihal wabah dan bahaya corona. Mereka juga mengimbau warga melaksanakan protokol pencegahan penyebaran virus corona Covid-19.
Pemerintah desa tidak dapat mencegah warganya melaksanakan acara yang sudah direncanakan jauh hari.
Selain W, Dwi mengungkapkan bahwa masih ada sejumlah hajatan yang akan digelar hingga April. Minggu (22/3/2020), salah satu warganya akan menyelenggarakan hajatan dan mengundang 1.000 orang ke Balaidesa Karang.
Melonjak Signifikan, ODP Covid-19 di Kaltim Jadi 561
"Itu sudah ditata rapi sedemikian rupa. Intinya tetap harus ada tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan tidak boleh berjabat tangan. Kami juga sudah melarang balaidesa digunakan untuk kegiatan mengumpulkan massa mulai Senin [24/3/2020]. Kalau mau menyelenggarakan acara besar, di luar yang sudah terjadwal, silakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten," ungkapnya.