SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Aparat Polresta Solo diminta mengusut kematian salah seorang remaja asal Karanganyar yang mayatnya ditemukan di Sungai Bengawan Solo.

Solopos.com, SOLO — Darno warga Dukuh Jurang Kambil RT 001/RW 004, Desa Jeruk Sawit, Gondangrejo, Karaganyar, meminta Satreskrim Polresta Solo mengusut tuntas kematian anaknya, Andry Setiawan, 17.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Andry ditemukan tewas di Sungai Bengawan Solo bawah Jembatan Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon, pada 19 September 2016. Darno melalui kuasa hukumnya, Tukinu, mengatakan 18 September 2016 pukul 17.00 WIB, Andry pamit kepada orang tuanya untuk pergi ke rumah pacarnya di Mojorejo, Bendosari, Sukoharjo. Mereka berdua berpacaran di kawasan Bank Indonesia.

“Dia [Andry] selesai mengantarkan pulang pacarnya pukul 22.00 WIB tidak langsung pulang ke rumah, tetapi mampir ke warung angkringan menunggu temannya,” kata Tukinu kepada wartawan di Mapolresta Solo, Kamis (8/6/2017).

Menurut Tukinu, Andry bersama temannya naik sepeda motor ke Pasar Gede, Sudiroprajan, Jebres. Namun, pada dalam perjalanan, mereka dikejar dua orang tidak dikenal. Mereka berdua lari tapi kemudian bertemu orang tidak dikenal yang mengejar mereka di Pasar Besi, Semanggi.

“Teman korban berteriak maling saat sepeda motor yang ditumpanginya terjatuh ditendang orang tidak dikenal itu. Dia [Andry] lari sedangkan temannya berhasil diselamatkan warga,” kata dia.

Ia menjelaskan setelah kejadian itu Andry dan temannya berpisah. Mereka berdua saling mengirim pesan singkat di ponsel untuk bertemu di Jembatan Mojo, Semanggi. Mereka berdua tidak saling bertemu hingga akhirnya pada 19 September, Andry ditemukan meninggal dunia di Sungai Bengawan Solo oleh warga yang sedang memancing.

“Kami mendapatkan kabar dari polisi dia [Andry] ditemukan tewas bunuh diri di Sungai Bengawan Solo di Jembatan Mojo,” kata dia.

Keluarga menduga Andry dibunuh sehingga polisi harus mengusut tuntas kasus ini. Tukinu mengatakan keluarga menemukan adanya kejanggalan pada jasad korban seperti ditemukan bekas pukulan.

Kasatresrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi membenarkan adanya permintaan dari keluarga korban agar mengusut tuntas kasus ini. Polisi sampai sekarang masih menyelidiki dengan memintai keterangan teman Andry.

“Kami belum menemukan fakta kuat adanya dugaan pembunuhan berencana dalam kasus ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya