SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com) – Warga Kalijambe, Sragen, menolak rencana pemakaman terduga teroris Hendro Yunanto di Permakaman Muslim Kalioso, Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen. Tempat permakaman itu adalah juga menjadi tempat pemakaman terduga teroris lainnya, Air Setiawan.

Warga menolak dengan alasan Hendro bukan warga asli desa itu dan bisa merusak citra warga Kalijambe. Seorang warga Jetis Karangpung, Kalijambe, Sri Hartati, 51, mengaku menolak rencama pemakaman itu karena Hendro bukan warga desa itu. “Kami resah karena nama Desa Jetis Karangpung bisa tercemar. Jika dia warga desa ini, kami masih bisa menerima,” ungkapnya saat dijumpai di dekat area permakaman, Rabu (18/5).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Desa Jetis Karangpung, Supardi JS, juga mengatakan hal senada. Warga bahkan kembali menyiapkan surat pernyataan yang pernah dibuat pada 2009 saat terduga teroris Air Setiawan akan dimakamkan di tempat itu. “Kami mengetahui informasi dari media, salah satu terduga teroris akan dimakamkan di Kalioso. Padahal perangkat desa dan RT setempat belum menerima surat untuk pemakaman,” paparnya.

Surat itu berisi pernyataan warga Desa Jetis Karangpung, khususnya warga Kalioso Jogopaten sebagai pengelola makam desa yang keberatan menerima jenazah yang diduga sebagai teroris oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penolakan itu didasari dua alasan yakni jenazah bukan warga Kalioso dan menyelamatkan nama baik lingkungan. Warga mengimbau dengan hormat untuk memindahkan pemakaman jenazah ke tempat lain.

Surat pernyataan itu dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Ketua RT setempat, Ketua Yaumika, Pimpinan Ponpes Kyai Abdul Jalal, Ketua BPD dan Kepala Desa Jetis Karangpung.

Camat Kalijambe, Samsuri, mengatakan hingga Rabu, belum ada pemberitahuan secara resmi dari kepolisian. Ia juga baru mengetahui informasi itu dari media massa dan internet. Jika ada pemakaman dari luar sebaiknya memberikan surat pemberitahuan kepada perangkat desa. “Jika orang itu memang warga Desa Jetis Karangpung, kami tidak masalah dan akan menerimanya. Jika bukan warga disini, kami menolak. Lebih baik dikembalikan ke tempat asal masing-masing daripada meresahkan warga. Kami juga takut desa ini dicap sebagai sarang teroris. Kami tidak mau kejadian dulu terulang lagi,” jelasnya.

Pantauan Espos di lokasi permakaman itu, Rabu siang, belum ada kegiatan penggalian untuk pemakaman. Hanya ada beberapa warga yang melihat-lihat lokasi permakaman dan beberapa petugas keamanan dari Polsek Kalijambe dan perangkat desa yang berjaga-jaga.

aak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya