SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Puluhan warga bantaran Kali Anyar Solo tepatnya di Kampung Debegan, Mojosongo, Jebres, Senin (30/11), terpaksa membongkar bangunan rumah mereka menyusul habisnya batas waktu (deadline) kepindahan yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Di sisi lain, penyelesaian proyek talut Kali Anyar yang telah berjalan sebulan terakhir, terancam molor. Berdasar pantauan Espos dilaporkan, sebagian besar warga dari 28 kepala keluarga (KK) di bantaran Kali Anyar, membongkar rumah mereka senin pagi, yang merupakan hari terakhir toleransi kepindahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang warga, Saptanti, 28, saat ditemui mengaku sedih harus membongkar rumah yang telah ditinggali bersama orang tuanya sejak kecil. Selanjutnya, ibu rumah tangga itu berencana tinggal sementara di kediaman saudaranya di Kampung Bulurejo, Mojosongo.

Dia menuturkan, telah mendapat bantuan bongkar bangunan dari Pemkot Solo sebesar Rp 500.000. Dana yang dinilai minimalis tersebut telah diserahkan kepada Saptanti Sabtu (28/11) lalu. Senada, Tukiyar, 47, warga bantaran Kali Anyar mengungkapkan, sebagian besar warga membongkar rumah pada hari terakhir batas waktu tinggal yang diberikan pemerintah. Namun menurutnya, tidak ada warga yang membangkang dengan memilih tetap di bantaran.
kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya