SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Warga kalap di Sungai Kedung Jangan, Wonogiri. Bocah SD itu tewas tenggelam saat mencari akik.

Solopos.com, WONOGIRI — Warga kalap di Sungai Kedung Jangan, Desa Mojopuro, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (25/7/2015) sekitar pukul 14.30 WIB.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Siswa kelas V sekolah dasar di Desa Mojopuro, Frendi, 12, ditemukan tewas di dasar sungai tersebut. Korban dievakuasi oleh warga sekitar selang 30 menit setelah kejadian.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu, jenazah korban langsung dimakamkan malam harinya. Korban saat kejadian bersama tiga orang, terdiri atas seorang dewasa dan dua orang anak-anak.

Di sungai itu, ketiganya diduga mencari batu bahan akik dan batu bahan material. Tiga teman korban itu adalah Sugiyono, 29, Resqy, 11 dan Nisa, 11. peristiwa kecelakaan air diduga terjadi seusai korban mencari batu.

Salah seorang penolong korban, Mardi, 38, dihubungi Solopos.com bercerita, dirinya berada di aliran sungai bagian hilir tempat korban bermain bersama rekannya.

“Waktu kejadian, saya habis menebarkan jaring untuk mencari ikan di bawah Kedung Jangan. Tiba-tiba ada teriakan meminta tolong. Saya pun bergegas naik menuju suara teriakan. Sesampai di lokasi seorang anak kecil yang masih berada di pelapah pisang berteriak sambil berkata,”tolong…tolong…dhe. Saya pun menolong bocah itu ke pinggir sungai,” ceritanya.

Mardi mengatakan, selain bocah yang diketahui bernama Resqy, ada seorang anak perempuan kecil lagi yang duduk di bawah rumpun bambu yang diketahui bernama Nisa dan seorang lelaki dewasa yang sedang mencari batu.

Lebih lanjut Mardi menjelaskan, dirinya masih bingung setelah dua anak kecil menyatakan seorang temannya tenggelam. “Saya berlari ke kampung mencari teman dan melaporkan peristiwa kalap tersebut. Bersama warga dilakukan pencarian korban kalap. Korban ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelam setelah dilakukan penyelaman.”

Pelepah Pisang

Mardi menduga, dua anak kecil berenang dengan menggunakan pelepah pisang namun seorang di antaranya terpeleset dan tenggelam. Menurut Mardi, peristiwa tenggelamnya anak sekolah itu sekitar pukul 14.00 WIB.

Mardi menyatakan, empat hari sebelum kejadian korban sering bermain di sungai tersebut. Terpisah, Kepala Desa Mojopuro, Kasmo, menjelaskan, korban adalah siswa kelas V yang naik kelas VI SDN Pondok 1, Desa Mojopuro. “Diduga korban tidak bisa berenang. Saat kejadian, korban bermain di Sungai Kedung Jangan bersama tiga rekannya.”

Kasmo mengatakan, peristiwa kalapnya siswa SD kali pertama diketahui oleh seorang pencari ikan. “Korban sepertinya seusai mencari batu. Mungkin batu sungai akan digunakan untuk bahan membuat akik. Batu hasil pencarian ditaruh di tepi sungi.”

Kasmo menjelaskan, korban adalah anak tunggal pasangan suami istri, Giyat, 47 dan Purwati, 39. “Jenazah korban sudah dimakamkan Sabtu malam. Selama sepekan terakhir ada empat warga kami yang meninggal karena berbagai sebab, ada yang karena sakit, ada yang kecelakaan dan kali terakhir kalap di sungai. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi peristiwa memilukan warga.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya