SOLOPOS.COM - Petugas survei dari Provinsi Jawa Tengah mengukur lahan di tepi Tol Solo-Kertosono, Desa Dibal, Ngemplak, Boyolali, Senin (24/4/2017). Pengukuran lahan itu untuk persiapan pembangunan jalur kereta api (KA) dari Stasiun Balapan-Bandara Internasional Adi Soemarmo. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Warga bantaran rel KA wilayah Banjarsari, Solo, kian gelisah terkait nasib mereka setelah warga Kadipiro memperoleh pembayaran ganti rugi.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga yang menempati lahan PT KAI di bantaran rel Stasiun Solo Balapan-Stadiun Kalioso merasa digantung. Warga tak kunjung mendapat kepastian terkait dampak pelaksanaan proyek pembangunan jalur KA akses Bandara Adi Soemarmo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka kian gelisah setelah warga Kadipiro yang juga terdampak proyek serupa mendapat ganti rugi beberapa waktu lalu. Ketua RT 006/RW 005 Kelurahan Gilingan, Wahyudi Raharjo, 44, menuntut adanya sosialisasi segera dari pemerintah terkait pelaksanaan proyek pembangunan jalur KA bandara. Warga resah karena rumah mereka yang berada di lahan PT KAI pernah diukur oleh petugas.

Warga saat itu mendapat informasi jika pengukuran lahan dilakukan untuk persiapan pelaksanaan proyek KA bandara. “Sampai sekarang masih nihil. Kami belum juga mendapat kepastian terkait dampak pelaksanaan proyek. Mau kami segera dilakukan sosialsiasi. Kami diberi kejelasan nasib,” kata Wahyudi saat dimintai informasi Solopos.com terkait dampak pelaksanaan proyek KA Akses Bandara di Kantor Kelurahan Gilingan, Sabtu (27/1/2018).

Wahyudi menyampaikan warga butuh tahu apakah mereka jadi terdampak proyek KA bandara atau tidak. Jika harus pindah, warga akan meminta kepada pemerintah untuk memberikan ganti rugi yang setimpal.

Baca:

Warga Bantaran Rel Gilingan Solo Minta Lahan Pengganti

Warga Bantaran Rel Terdampak KA Bandara Solo Berhak Dapat Santunan, Ini Dasar Hukumnya

Warga Gilingan rata-rata telah menempati wilayah bantaran sejak belasan tahun lalu. Dia menceritakan warga kini semakin resah karena mengetahui Panitia Pelaksana Pengadaan Tanah untuk Proyek KA akses bandara mulai membayarkan ganti rugi kepada warga Kelurahan Kadipiro yang terdampak proyek tersebut.

“Warga tidak mau jika tiba-tiba diminta pindah karena terdampak proyek tersebut. Warga harus diberi tahu sejak awal dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Jika punya kesempatan memilih, saya yakin semua warga ingin tetap diperbolehkan tinggal di wilayah bantaran rel,” jelas Wahyudi.

Berdasarkan data dari petugas PT KAI, Wahyudi menuturkan ada 94 bangunan di wilayah Gilingan yang kini menempati lahan PT KAI dan berpotensi terdampak langsung proyek pembangunan jalur KA akses bandara. Puluhan bangunan tersebut bukan hanya difungsikan sebagai rumah, melainkan juga sarana umum seperti tempat ibadah, pos ronda, dan lain sebagainya.

Warga berharap pemerintah tidak semena-sema menggusur warga di lahan PT KAI. Yudi meminta pemerintah juga memberikan kesempatan bagi warga untuk mengutarakan usulan terutama soal kompensasi yang bisa diterima warga jika terdampak.

Warga bantaran rel di RT 001/RW 021 Kelurahan Kadipiro, Hariyanto, 50, gelisah karena belum mendapat kepastian terkait nasibnya apakah digusur atau tidak oleh proyek pembangunan jalur KA bandara. Dia menyebut hingga kini warga bantaran rel KA belum diundang lagi dalam sosialisasi proyek KA bandara.

Warga terakhir mengikuti sosialisasi pada Rabu (10/5/2018) lalu. Hariyanto menyatakan keluarganya akan tetap tinggal di bantaran rel hingga memperoleh kepastian dari PT KAI. Dia keberatan jika diminta meninggalkan rumah yang telah ditempati selama 10 tahun itu tanpa mendapat kompensasi setimpal.

“PT KAI belum juga memberikan kepastian apakah warga di bantaran rel harus pindah atau tidak? Ketidakjelasan itu yang membuat warga gelisah. Saya menyadari selama ini cuma tinggal di lahan PT KAI. Saya hanya berharap PT KAI punya kebijaksanaan khusus untuk warga yang tidak punya rumah,” ujar Hariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya