SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Kabar kematian warga Jeporo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri mengagetkan dinas terkait, karena diduga atau suspect Avian Influenza (AI). Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan Dinas Kehewanan, Perikanan dan Kelautan (Wanperla) Wonogiri masih menunggu hasil pengecekan laboratorium yang telah dikirim ke Jakarta.

Pihak DKK dan Dinas Wanperla berharap hasil laboratorium menunjukkan hasil negatif, sehingga tidak mengkhawatirkan warga sekitar. Namun demikian, langkah preventif telah dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap warga sekitar dan penyemprotan kandang unggas milik warga. Apalagi, di lokasi rumah Sp, 55 tidak ditemukan ayam mati.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pernyataan itu disampaikan Kepala DKK Wonogiri, dr Aug Jarot dan Kepala Dinas Wanperla Wonogiri, Rully Pramono Retno saat ditemui secara terpisah di kantornya, Selasa (15/6).
“Sudah dilakukan penanganan dan petugas Dinkes Provinsi Jateng Jumat pekan lalu juga sudah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di lokasi korban,” jelas Jarot.

Didampingi Kabid Penanganan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL), dr Tuty Darsari, Jarot menyatakan, kematian korban Sp diketahui Jumat pekan lalu setelah dirawat di RS dr Moewardi, Solo. Dari hasil PE, ujarnya, kondisi sakit korban telah berlangsung 30 Mei dengan gejala panas dan pusing.

“Dua hari dalam penanganan bidan desa kondisi korban membaik, namun 1 Juni kambuh lagi dan korban berobat ke perawat, RS Amal Sehat dan 3 Juni dirujuk ke RS Marga Husada serta 9 Juni dirujuk ke RS dr Moewardi, Solo. Setelah dirawat 10 jam, korban meninggal,” jelasnya.

Lebih lanjut Jarot mengatakan, karena kondisi telah berlangsung maka sepala dua pekan sejak kejadian di lokasi korban dilakukan pengawasan. “Kami berharap masyarakat tetap menjaga lingkungan bersih, karena cuaca saat ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Faktor kelembaban tanah juga berpengaruh terhadap hidupnya virus AI.”

Hal senada dikemukakan Kepala Dinas Wanperla, Wonogiri, Rully Pramono Retno. Dia mengatakan petugas telah melakukan rapid test dan penyemprotan kandang milik warga Desa Jeporo.

“Stok disinfektan saat ini 150 liter dan memang korban di Jeporo suspect (diduga) AI. Juga faktor kelembaban ada kaitannya dengan tumbuhnya virus AI,” ujarnya.

Rully menegaskan pengandangan ternak merupakan kewajiban warga untuk menghindari berkembangnya virus AI. “Selain juga kebersihan sanitasi dan lingkungan serta pola hidup sehat. Pohon-pohon rindang yang berada di sekitar kandang, hendaknya juga dipotong agar cahaya matahari bisa masuk.”

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya