SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Warga Kecamatan Jebres, Solo, berinisial Sr, 50, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia diduga karena bunuh diri, Senin (11/4/2022) pukul 16.55 WIB.

Jenazah korban kali pertama ditemukan dalam posisi menggantung di rumahnya. Diduga korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali plastik atau tali dadung karena depresi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi dari Polsek Jebres, sekitar pukul 07.00 WIB istri korban berangkat kerja. Ketika itu korban sedang sarapan atau makan pagi di rumah. Lalu pukul 08.15 WIB, anak korban, Cl, 20, berangkat kerja.

Baca Juga: Warga Gandekan Ceburkan Diri ke Sungai Bengawan Solo Ditemukan di Ngawi

Sedangkan anak korban lainnya, BK, 25, giliran berangkat kerja pukul 09.00 WIB. Saat itu dilaporkan korban masih terlihat tiduran di kamarnya. Lalu pukul 16.55 WIB istri korban pulang, melihat warga Jebres, Solo, itu sudah dalam keadaan tergantung diduga bunuh diri.

Mengetahui hal itu, istri korban memberi tahu dan meminta bantuan para tetangga. Sontak warga sekitar langsung berdatangan ke rumah korban. Dengan disaksikan Ketua RT setempat kondisi korban dicek.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Solo Bunuh Diri Diduga Depresi Ditinggal Ayah dan Adiknya

Riwayat Depresi

Benar saja, korban sudah tidak bernyawa. Tak lama kemudian petugas Polsek Jebres tiba di lokasi kejadian, dan mengumpulkan keterangan para saksi. Mereka juga menghubungi SPKT dan Unit Ident Polresta Solo.

Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono, menjelaskan berdasarkan pemeriksaan kondisi fisik korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Selain itu, korban mempunyai riwayat sakit depresi sejak 2017.

Baca Juga: Gara-Gara Bullying, Warga Solo Bunuh Diri di Pantai Depok Bantul

Dari keterangan saksi diketahui sehari sebelumnya korban sempat diperiksakan di rumah sakit jiwa dikarenakan tidak mengonsumsi obat antidepresan selama tiga hari terakhir. Keluarga korban tak menghendaki jenazah korban diautopsi atau pemeriksaan medis lainnya. Jenazah warga Jebres, Solo, itu dimakamkan oleh keluarganya.

Peringatan

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya