SOLOPOS.COM - Fotoo: Ivan Andimutharam

Beberapa kendaraan lewat dekat tanggul di sebelah barat terowongan jalan alternatif underpass Makamhaji yang dijebol warga, Senin (15/10/2012) malam. Foto diambil Selasa (16/10) siang. (Foto: Ivan Andimutharam)

SUKOHARJO-Hujan deras yang mengguyur daerah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo membuat warga menjebol tanggul penahan air di sebelah barat terowongan jalan alternatif pembangunan underpass Makamhaji, Senin (15/10/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, beberapa bagian jalan yang terbuat dari beton juga terlihat ambles sehingga membahayakan pengguna jalan.

Ekspedisi Mudik 2024

Seorang warga RT 001/RW 010, Dukuh Jetis, Desa Makamhaji, Wahid, 43, ketika ditemui Solopos.com, Selasa (16/10/2012 ), mengungkapkan rusaknya jalan alternatif disebabkan pengerjaan yang kurang serius oleh PT Dian Previta sebagai kontraktor proyek underpass Makamhaji. Sebagai warga yang setiap hari menggunakan akses jalan tersebut, dirinya menyayangkan kontraktor yang hanya melakukan tambal sulam jalan beberapa waktu yang lalu.

“Saya berharap PT Dian Previta bersedia membuat jalan yang bagus. Apalagi, dalam waktu dekat kemungkinan hujan akan turun semakin deras. Saya khawatir pengguna jalan menjadi korban karena akses jalan yang kurang memadai,” ungkap Wahid.

Sementara itu, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo, Syaifulah Saga, menilai kontraktor underpass Makamhaji terlalu meremehkan aspirasi masyarakat sekitar yang mengingikan jalan alternatif yang layak. Ia mengatakan, HMI Sukoharjo akan melakukan demonstrasi ke lokasi pengerjaan underpass jika sampai akhir Oktober 2012 jalan alternatif belum diperbaiki.

“Tanggul di sebelah barat terowongan jalan alternatif ini tadi malam digempur warga karena air dari sebelah barat tidak mengalir dengan lancar. Kalau tidak digempur sekalian, warga khawatir kalau nanti hujan bertambah deras, air akan menggenang dan bisa mengenai pengguna jalan yang lewat,” ujar Syaifulah.

Pengamatan Solopos.com, beberapa bagian jalan alternatif memang rusak. Misalnya, jalan beton di sebelah timur terowongan retak dan ambles. Bahkan, jika ada motor yang melintas di atasnya, jalan terlihat bergetar. Selain itu, tanah di bagian utara jalan terkikis oleh aliran air. Beberapa batu pondasi yang tidak direkatkan dengan semen tampak berpindah dari tempat asalnya.

Sementara itu, Pelaksana Proyek PT Dian Previta, Sapto Prabowo, 30, ketika ditemui Solopos.com di lokasi proyek, Selasa, menyatakan air belum mengalir dengan lancar di tanggul karena banyak sedimen sampah yang menyumbat saluran air. Ia tidak mempermasalahkan penjebolan tanggul yang dilakukan warga.

Ia menandaskan sejak jauh-jauh hari, pihaknya sebenarnya membuat akses jalan itu untuk warga sekitar. Jalan itu, kata dia, bukan untuk jalan umum seperti yang selama ini dipahami masyarakat.

“Sejak awal jalan itu dirancang untuk mobilitas warga sekitar. Tetapi di lapangan faktanya volume kendaraan yang lewat sangat banyak. Kalau kerusakan sudah ada, kami pasti akan memperbaiki secepatnya,” papar Sapto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya