SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebun tanaman organik. (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Solopos.com, SURABAYA -- Di masa pandemi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur terus menggenjot program Pekarangan Pangan Lestari (Peka Pari).

Hal itu guna menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam menyediakan pangan secara mandiri dari pekarangan sekaligus menekan biaya hidup sehari-hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

KPK Ungkap Edhy Prabowo Ditangkap terkait Penetapan Calon Eksportir Benih Lobster

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, mengatakan di masa pandemi seperti saat ini masyarakat harus benar-benar menghemat pengeluaran.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk ditanami berbagai tanaman hortikultura.

Bikin Mewek, Kisah Gilang Jadi Tukang Parkir Demi Lunasi Kredit Motor Ayahnya

"Selain peran pemerintah dan petani, masyarakat juga dapat ikut andil dalam menjaga ketahanan pangan untuk menghindari krisis pangan. Masyarakat memiliki peluang untuk membangun kedaulatan dan kemandirian pangan melalui urban farming dari metode hidroponik," jelasnya kepada Bisnis/JIBI, Selasa (24/11/2020).

Meningkatkan Keberhasilan Kelompok

Dia menjelaskan kegiatan Peka Pari merupakan kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat untuk budidaya berbagai jenis tanaman berumur pendek seperti sayur, buah, umbi-umbian dan toga (tanaman obat keluarga), serta budidaya ikan lele dan ternak ayam.

“Melalui kegiatan kebun bibit, demplot, pertanaman dan pascapanen serta pemasaran. Peran penyuluhan pertanian dalam pemberdayaan Peka Pari ini sangatlah penting untuk meningkatkan keberhasilan kelompok,” ujarnya.

Begini Reaksi Ketum Gerindra Prabowo Subianto Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Hadi menambahkan dari hasil pekarangan itu bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga tanpa harus keluar rumah di masa pandemi Covid-19 dan sekaligus dapat menghemat pengeluaran rumah tangga.

“Berdasarkan kajian ekonomi sangat membantu ekonomi rumah tangga dalam menghemat pengeluaran Rp750.000 hingga Rp1,2 juta/rumah tangga/bulan,” ujarnya.

Doorrr! Melawan Saat Ditangkap, Jambret Kambuhan Asal Sangkrah Solo Ditembak

Selain itu, lanjut Hadi, sebagian hasil pekarangan juga bisa dipasarkan sebagai sumber pendapatan yang dipasarkan melalui pasar modern dengan harga lebih tinggi.

Demikian pula hasil tanaman toga digunakan untuk minuman sehat yang banyak dicari masyarakat saat ini.

Kronologi Kecelakaan Maut Xenia dan Truk Adu Banteng di Sragen

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya