Klaten (Solopos.com)–Warga Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Klaten, mendesak Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Bengawan Solo segera menghancurkan tanggul dan talut Sungai Dengkeng yang ambrol. Talut dan tanggul ambrol itu berlokasi di Dusun Turasan, Desa Japanan.
Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada
Talut dan tanggul ambrol masuk ke badan sungai sehingga ketika hujan deras turun dipastikan akan menghambat aliran air Sungai Dengkeng. Jika dibiarkan, air akan meluap dan wilayah sekitarnya terancam kebanjiran.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, Kamis (27/10/2011), banjir tahun lalu merobohkan beberapa rumah warga lantaran tanah di kawasan tersebut tergolong labil.
Sarjono, 47, warga Dusun Turasan, menuturkan sebelumnya di wilayah tersebut terdapat jembatan sesek yang sangat berguna bagi para petani jika ingin menjual hasil panen ke Pasar Weru, Sukoharjo.
Sementara itu, Mardi Suwarno, 70, warga Dusun Sumberejo, menuturkan salah satu bangunan bagian rumahnya kini dikosongkan lantaran berada hanya beberapa sentimeter dari bibir sungai.
”Sewaktu-waktu bisa roboh. Terlebih menjelang musim hujan ini. Peninjauan kemarin (beberapa hari lalu-red) saya harap segera ditindaklanjuti,” jelasnya saat ditemui Espos, Kamis, di rumahnya.
Kepala Desa (Kades) Japanan, Sugino, menuturkan beberapa hari yang lalu petugas dari BPSDA Bengawan Solo meninjau tanggul tersebut.
”Hingga hari ini (kemarin-red) tidak ada tindak lanjut. Jika dibiarkan hingga intensitas hujan tinggi, wilayah kami jelas akan kembali terendam banjir,” jelasnya.
(m101)