SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19. (Solopos/Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemerintah Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Karanganyar, memiliki strategi khusus merawat warga yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 melalui Jogo Tonggo.

Warga akan mendapatkan uang Rp20.000 per orang per hari selama isolasi mandiri. Pemerintah Desa Jetis mengalokasikan dana melalui anggaran pendapatan dan belanja desa (APB Desa) untuk keperluan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Jetis, Nur Wibowo, menyampaikan pemerintah desa sudah mengalokasikan dana itu sejak awal pandemi Covid-19. Ia mencontohkan apabila dalam satu rumah warga Jetis, Karanganyar, terdapat lima orang yang isolasi mandiri karena Covid-19, pemerintah desa memberikan Rp100.000 per hari.

Kasus Melonjak, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Kota Madiun Penuh

"Tetapi bantuan itu tidak kami berikan dalam bentuk uang. Kami berikan uang kepada Pak RT atau Pak RW untuk dikelola. Nanti Pak RT atau Pak RW yang membelikan kebutuhannya. Makan tiga kali sehari, butuh sayur, susu untuk anak, atau kebutuhan lain," kata Nur kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Pemerintah desa hanya menyiapkan anggaran tersebut selama 14 hari untuk setiap orang. Nur menjelaskan kebijakan itu menyesuaikan aturan pemerintah perihal isolasi mandiri warga positif Covid-19. Ia mengaku mengambil kebijakan tersebut karena prihatin dengan kondisi warga selama isolasi mandiri.

Mengawasi Warga

"Sekarang kan kalau karantina tidak boleh kerja, keluar rumah. Makanya kami bantu memenuhi kebutuhan. Pak RT dan Pak RW mengontrol dan mengawasi warga yang isolasi mandiri ini butuh apa saja. Itu supaya mereka tidak nekat keluar rumah karena kan sudah ada jaminan," ungkapnya.

Kasus Covid-19 Klaten Tambah 75 Positif, 6 Meninggal Dunia

Nur mengakui kebijakan Jogo Tonggo untuk mengawasi warga yang isolasi mandiri karena Covid-19 setiap desa Kabupaten Karanganyar berbeda-beda.

Menurutnya, warga terdampak Covid-19 tidak memandang status. Meski demikian, pemerintah desa menerapkan mekanisme tertentu agar warga yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan bantuan tersebut.

"Dasar kami adalah hasil tes swab PCR Covid-19 dari dinas terkait maupun puskesmas setempat. Kami teruskan ke Pak RT atau Pak RW. Di situ kan ada nama dan alamat jelas. Itu menjadi bukti supaya kami bisa mengeluarkan dana," jelasnya.

Nur mengaku masih mengalokasikan dana untuk Jogo Tonggo pada tahun ini. Kasus positif Covid-19 Desa Jetis didominasi warga yang bekerja di perusahaan.

Tekan Penularan Covid-19 Antarnakes, RSUD Karanganyar Larang Makan Bersama



Komunikasi Via WA

"Selama pandemi Covid-19 ini alokasi dana di desa paling banyak untuk penanganan dampak pandemi. Baik itu dampak ekonomi maupun sosial," ujar Nur.

Ketua RT 001 Dukuh Wates, Desa Jetis, Karanganyar, Surono, 51, mengaku pernah merawat beberapa warga positif Covid-19 yang isolasi mandiri beberapa waktu lalu.

Surono menceritakan suka duka selama merawat warganya itu. Ia mengatakan perilaku warganya bervariasi selama menjalani isolasi mandiri.

Ruang Isolasi RS Kota Solo Hampir Penuh, Rumkitlap Vastenburg Kapan Dibuka?

"Kami kan berkomunikasi melalui Whatsapp. Semisal mereka butuh apa, mereka WA saya. Ada yang butuh beras, susu, sayur, vitamin. Kami belikan," ujarnya.

Surono menuturkan pernah ada komplain dari warganya perihal lauk untuk makan sehari-hari. Warga Jetis, Karanganyar, yang sedang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 di rumah itu mengaku bosan dengan lauk dari satgas Jogo Tonggo tingkat RT.

Gemas Sekaligus Prihatin

"Ada yang bilang 'kok endog [telur] terus, aku jeleh [bosan]'. WA begitu ke saya. Saya tanyai mau lauk apa? Ia bilang 'pakanana iwak pithik' [berikan lauk ayam]. Ya saya belikan ayam. Ada yang minta ganti sayur. Ya saya turuti," ujar Surono.

Kedatangan Gubernur Ganjar Ke Lereng Merapi Balerante Klaten Disambut "Entut Dewa"

Surono mengaku gemas sekaligus prihatin terhadap kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19. Oleh karena itu, ia pun tidak bisa menolak permintaan warga.

"Kami belanjakan uang dari desa. Per orang Rp20.000 per hari. Kami antarkan makanan maupun kebutuhan warga setiap hari ke depan pintu rumah. Begitu kami pergi, mereka keluar mengambil makanannya," ungkapnya.

Pemantauan terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah itu juga melibatkan tetangga terdekat. Tetangga terdekat akan melaporkan aktivitas dari warga yang menjalani isolasi mandiri secara rutin kepada satgas Jogo Tonggo tingkat RT maupun RW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Terkuak! Ternyata Ini Alasan Suami di Semarang Tega Tusuk Istri Siri

Terkuak! Ternyata Ini Alasan Suami di Semarang Tega Tusuk Istri Siri
author
Abdul Jalil Kamis, 25 April 2024 - 17:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tersangka penusukan mantan istri sirinya di sebuah rumah di Wologito, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, MR, 46, dihadirkan di Mapolrestabes Semarang saat gelar perkara pada Kamis (25/4/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Aparat Polrestabes Semarang menghadirkan MR, 46, tersangka yang tega menusuk mantan istri sirinya, yakni SA, 31, di sebuah rumah di Wologito, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (21/4/2024) malam. Pelaku mengaku tega menusuk korban lantaran sakit hati dan sedang terpengaruh minuman keras (miras) jenis tuak.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan MR sempat melarikan diri seusai melakukan tindakan melanggar hukum itu. Kendati melarikan diri, polisi berhasil menangkap tersangka pada Senin (22/4/2024) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pelaku berhasil ditangkap sehari setelah kejadian. Kita tangkap di Tambakboyo, Ambarawa, Kabupaten Semarang,” kata Kompol Andika saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Kamis (25/4/2024).

Saat dilakukan pendalaman, terang Kasatreskrim, diketahui bila hubungan tersangka dengan korban adalah pasangan siri. Adapun sebelum peristiwa penusukan itu, tersangka tengah mabuk miras bersama temannya.

Koran Solopos

“Pelaku mengaku ada permasalahan dendam. Terus setelah minum bersama temannya kemudian mencari-cari korban, lalu melakukan penusukan,” terangnya.

Pelaku, MR, membenarkan bila saat kejadian sedang terpengaruh miras. Adapun alasan pelaku tega menusuk istri sirinya itu karena sakit hati selalu melarikan diri saat ingin ditemui.

“Sakit hati, terus posisi mabuk tuak 1 teko berdua [sama temannya]. Sakit hati karena sudah cari sana sini berbulan-bulan sampai ke keluarganya tapi malah nyalahin, enggak dikasih tahu [korban] ada di mana,” kata MR.

Emagazine Solopos

MR mengaku sudah menjalin hubungan pernikahan siri dengan korban selama lima tahun. Ia mengaku selama menjalin hubungan itu, sempat ada pertikaian mengenai ekonomi di rumah tangga.

“Enggak bisa cerai soalnya siri. Dia [korban] punya anak tiga. Sama saya enggak punya [anak],” akunya.

Mengenai pisau di dalam tasnya, MR membenarkan ketika datang sudah mengantongi pisau. Namun, ia berdalih tidak ada niatan ingin menganiaya atau menusuk korban dengan pisau.

Interaktif Solopos

“Iya [sudah bawa pisau]. Tapi enggak ada maksud membunuh,” dalihnya.

Atas perbuatannya, pelaku terancam Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat. Yakni dengan ancaman minimal lima tahun kurungan penjara.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video menampilkan seorang suami menusuk mantan istrinya di Kota Semarang, viral di media sosial (medsos). Peristiwa yang viral di medsos itu diketahui terjadi di sebuah rumah di Wologito, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, pada Minggu (21/4/2024) pukul 20.00 WIB.



“Korban mengalami luka tusuk, luka robek dan luka sayatan serius pada lengan kiri, bahu kanan, payudara kiri dan leher. Sampai saat ini korban masih dalam perawatan intensif di RS Colombia Asia,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ini Wajah-wajah Baru yang Muncul di IBL All Star 2024

Ini Wajah-wajah Baru yang Muncul di IBL All Star 2024
author
Newswire , 
Akhmad Ludiyanto Kamis, 25 April 2024 - 17:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pemain Prawira Harum Bandung Muhammad Fhirdan Maulana Guntara. (Antara/HO-IBL).

Solopos.com, JAKARTA – Wajah-wajah baru menghiasi pemain IBL All Star 2024. IBL All Star 2024 bertema “Legacy for the Future” yang akan digelar di Britama Arena Jakarta pada Sabtu (27/4/2024) tersebut memakai format Tim Legacy vs Tim Future untuk kedua kalinya dengan beberapa pemain akan melakukan debut All Star mereka.

Dari tim Legacy, ada tiga pemain yang akan tampil perdana atau pertama kali terpilih sebagai All Star. Mereka adalah Pandu Wiguna dari Prawira Harum Bandung, Kevin Moses Eliazer Poetiray dari Kesatria Bengawan Solo, dan Brandon Van Dorn Jawato dari Pelita Jaya Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pandu terpilih sebagai All Star setelah tujuh musim berkarier di liga basket profesional Indonesia. Musim ini dia dipilih penggemar karena performanya yang luar biasa. Pandu mencetak rata-rata 3,8 poin per gim dan 3,6 rebound per gim dalam 10 pertandingan.

Koran Solopos

Sedangkan Kevin Moses juga baru terpilih setelah tujuh musim berkiprah di IBL. Bersama tim barunya, Kevin mencetak rata-rata 7,2 ppg; 1,7 rpg; dan 1 assist per gim, serta menjadi pemain kunci Kesatria musim ini.

Brandon Jawato tahun ini kembali ke Pelita Jaya dan mendapatkan dukungan dari penggemar untuk tampil di All Star. Jawato akan debut di laga All Star tahun ini. Pada 2020 saat menjadi anggota tim Indonesia Patriots, ia seharusnya tampil di laga All Star, namun gagal bertanding karena cedera.

Sedangkan dari tim Future, ada tiga pemain yang akan debut di IBL All Star. Mereka adalah Hendrick Xavi Yonga dari Pelita Jaya Jakarta, Muhammad Fhirdan Maulana Guntara dari Prawira Harum Bandung, dan Daffa Dhoifullah dari Pacific Caesar Surabaya.

Emagazine Solopos

Hendrick Yonga untuk pertama kalinya terpilih sebagai All Star setelah tiga musim bersama Pelita Jaya. Sedangkan Fhirdan juga akan bermain di All Star tahun ini setelah debut bersama Prawira pada 2022. Lalu Daffa Dhoifullah juga mengawali karier di IBL sejak 2022 dan akan bermain di All Star setelah tiga musim.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Tak Dapat Tempat Jualan di Pesta Rakyat HUT Sragen, Pedagang Angkringan Protes

Tak Dapat Tempat Jualan di Pesta Rakyat HUT Sragen, Pedagang Angkringan Protes
author
Tri Rahayu , 
Kaled Hasby Ashshidiqy Kamis, 25 April 2024 - 17:03 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kondisi Kampoeng Angkringan Ki Ageng Srenggi Taruna, Kroyo, Karangmalang, Sragen, sepi pengunjung, Kamis (25/4/2024). Para pedagang di sana ingin ikut jualan di Pesta Rakyat HUT Sragen tapi tak dapat tempat. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Menjelang puncak Hari Jadi ke-278 Kabupaten Sragen, tiga dinas bakal menggelar pesta rakyat dalam satu hari penuh dengan menutup Jl. Sukowati dari simpang empat Poltas hingga Taman Krido Anggo Sragen. Para pedagang kaki lima (PKL) sudah berebut lokasi dan saling mengeklaim lokasi jualan meskipun pelaksanaannya masih jauh, yakni 24 Mei 2024.

Ketua Paguyuban Pedagang Kampoeng Angkringan Ki Ageng Srenggi Taruna, Sragen, Yopi, menyampaikan pihaknya mendengar sudah ada pengeklaiman lokasi di sepanjang Poltas ke timur dengan macam-macam alasan, seperti sponsor dan seterusnya. Bahkan ada kelompok pedagang yang mengklaim tempat sebagai wilayah jualan mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dulu kami bisa jualan dengan cara mencari tempat lebih dulu tetapi sekarang kok sudah diblok dari paguyuban pedagang tertentu. Kalau yang namanya pesta rakyat ya mestinya rakyat kecil seperti kami diberi kesempatan. Hanya gara-gara tidak ikut paguyuban kemudian tidak boleh jualan. Seperti dulu itu, siapa yang lebih dulu taruh meja maka dia yang berhak jualan di tempat itu. Tidak usah blok-blokan,” jelas Yopi mewakili 12 pedagang di Kampoeng Angkringan, Kamis (25/4/2024).

Dia juga mendapat informasi bahwa agar bisa berjualan harus masuk paguyuban terlebih dahulu dengan syarat membayar Rp150.000. Yopi menilai seharusnya pemangku kepentingan bisa mengatur agar semua pedagang memiliki kesempatan yang sama untuk berjualan.

Koran Solopos

Terpisah, Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, R. Widya Budi Mudhita, menjelaskan pihaknya tidak mengatur PKL yang akan berjualan di sepanjang Poltas sampai Rumah Dinas Bupati Sragen.

“Kebijakan ini berlaku pada saat Pasar Rakyat dan juga saat karnaval Hari Jadi Sragen. Pedagang bebas mengambil tempat, yang lebih dulu menempati maka dia yang berhak, yang penting tidak menganggu jalan. Kalau kami mengatur, kami justru sulit memberi rasa adil. PKL banyak dan pengin jualan semua,” jelas Widya.

Diskumindag hanya menyiapkan 30 stan khusus di Alun-alun ke barat, selebihnya untuk pedagang lainnya. “Stan yang kami siapkan 30 unit untuk Sragen Expo dari Alun-alun ke barat sampai Poltas. Stand itu diisi oleh UMKM pilihan Diskumindag, sisanya silakan UMKM lainnya untuk bisa jualan. Yang lebih dulu maka dia yang dapat bukan kavling-kavlingan,” jelasnya.

Emagazine Solopos

Diskumindag tidak membuat aturan penetapan blok-blok di luar 30 stan yang disiapkan tadi. Sehingga pedagang maupun paguyuban bebas memilih tempat. “Kalau sampai ada pungutan silakan dilaporkan. Semua UMKM bisa berjualan. Kalau ada pengaplingan tempat atas nama si A atau si B itu hanya gaya-gayaan saja,” jelasnya.

Widya mengatakan Pasar Rakyat digelar oleh tiga dinas, di antaranya Diskimundag dengan konsep Sragen Expo. Lokasinya di depan toko pojok yang menghadirkan panggung hiburan campursari dan dangdut.

Ada juga Pasar Rakyat Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dengan konsep Sragen Kreatif Festival di Alun-alun. Lalu Pasar Rakyat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) lewat Festival Band Pelajar di Taman Krido Anggo Sragen.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories