SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19. (Solopos/Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemerintah Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Karanganyar, memiliki strategi khusus merawat warga yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 melalui Jogo Tonggo.

Warga akan mendapatkan uang Rp20.000 per orang per hari selama isolasi mandiri. Pemerintah Desa Jetis mengalokasikan dana melalui anggaran pendapatan dan belanja desa (APB Desa) untuk keperluan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Jetis, Nur Wibowo, menyampaikan pemerintah desa sudah mengalokasikan dana itu sejak awal pandemi Covid-19. Ia mencontohkan apabila dalam satu rumah warga Jetis, Karanganyar, terdapat lima orang yang isolasi mandiri karena Covid-19, pemerintah desa memberikan Rp100.000 per hari.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasus Melonjak, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Kota Madiun Penuh

"Tetapi bantuan itu tidak kami berikan dalam bentuk uang. Kami berikan uang kepada Pak RT atau Pak RW untuk dikelola. Nanti Pak RT atau Pak RW yang membelikan kebutuhannya. Makan tiga kali sehari, butuh sayur, susu untuk anak, atau kebutuhan lain," kata Nur kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Pemerintah desa hanya menyiapkan anggaran tersebut selama 14 hari untuk setiap orang. Nur menjelaskan kebijakan itu menyesuaikan aturan pemerintah perihal isolasi mandiri warga positif Covid-19. Ia mengaku mengambil kebijakan tersebut karena prihatin dengan kondisi warga selama isolasi mandiri.

Mengawasi Warga

"Sekarang kan kalau karantina tidak boleh kerja, keluar rumah. Makanya kami bantu memenuhi kebutuhan. Pak RT dan Pak RW mengontrol dan mengawasi warga yang isolasi mandiri ini butuh apa saja. Itu supaya mereka tidak nekat keluar rumah karena kan sudah ada jaminan," ungkapnya.

Kasus Covid-19 Klaten Tambah 75 Positif, 6 Meninggal Dunia

Nur mengakui kebijakan Jogo Tonggo untuk mengawasi warga yang isolasi mandiri karena Covid-19 setiap desa Kabupaten Karanganyar berbeda-beda.

Menurutnya, warga terdampak Covid-19 tidak memandang status. Meski demikian, pemerintah desa menerapkan mekanisme tertentu agar warga yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan bantuan tersebut.

"Dasar kami adalah hasil tes swab PCR Covid-19 dari dinas terkait maupun puskesmas setempat. Kami teruskan ke Pak RT atau Pak RW. Di situ kan ada nama dan alamat jelas. Itu menjadi bukti supaya kami bisa mengeluarkan dana," jelasnya.

Nur mengaku masih mengalokasikan dana untuk Jogo Tonggo pada tahun ini. Kasus positif Covid-19 Desa Jetis didominasi warga yang bekerja di perusahaan.

Tekan Penularan Covid-19 Antarnakes, RSUD Karanganyar Larang Makan Bersama

Komunikasi Via WA

"Selama pandemi Covid-19 ini alokasi dana di desa paling banyak untuk penanganan dampak pandemi. Baik itu dampak ekonomi maupun sosial," ujar Nur.

Ketua RT 001 Dukuh Wates, Desa Jetis, Karanganyar, Surono, 51, mengaku pernah merawat beberapa warga positif Covid-19 yang isolasi mandiri beberapa waktu lalu.

Surono menceritakan suka duka selama merawat warganya itu. Ia mengatakan perilaku warganya bervariasi selama menjalani isolasi mandiri.

Ruang Isolasi RS Kota Solo Hampir Penuh, Rumkitlap Vastenburg Kapan Dibuka?

"Kami kan berkomunikasi melalui Whatsapp. Semisal mereka butuh apa, mereka WA saya. Ada yang butuh beras, susu, sayur, vitamin. Kami belikan," ujarnya.

Surono menuturkan pernah ada komplain dari warganya perihal lauk untuk makan sehari-hari. Warga Jetis, Karanganyar, yang sedang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 di rumah itu mengaku bosan dengan lauk dari satgas Jogo Tonggo tingkat RT.

Gemas Sekaligus Prihatin

"Ada yang bilang 'kok endog [telur] terus, aku jeleh [bosan]'. WA begitu ke saya. Saya tanyai mau lauk apa? Ia bilang 'pakanana iwak pithik' [berikan lauk ayam]. Ya saya belikan ayam. Ada yang minta ganti sayur. Ya saya turuti," ujar Surono.

Kedatangan Gubernur Ganjar Ke Lereng Merapi Balerante Klaten Disambut "Entut Dewa"

Surono mengaku gemas sekaligus prihatin terhadap kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19. Oleh karena itu, ia pun tidak bisa menolak permintaan warga.

"Kami belanjakan uang dari desa. Per orang Rp20.000 per hari. Kami antarkan makanan maupun kebutuhan warga setiap hari ke depan pintu rumah. Begitu kami pergi, mereka keluar mengambil makanannya," ungkapnya.

Pemantauan terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah itu juga melibatkan tetangga terdekat. Tetangga terdekat akan melaporkan aktivitas dari warga yang menjalani isolasi mandiri secara rutin kepada satgas Jogo Tonggo tingkat RT maupun RW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya