SOLOPOS.COM - Anggota Komunitas Gunungkidul Reptil Independen saat melakukan tes mengetahui jenis kelamin ular kobra yang ditangkap di wilayah Dusun Kepek I, Kepek, Wonosari. Kamis (5/12/2019) (Harian Jogja- David Kurniawan)

Solopos.com, WONOSARI -- Warga Dusun Kepek I, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resah dengan munculnya belasan anak ular kobra di lingkungannya.  Bahkan mereka mendatangkan paranormal untuk mendeteksi sarang ular itu.

Warga Kepek I, Ervan Bambang Dermanto mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai usaha untuk mencari asal-usul ular kobra. Bahkan, mereka mendatangkan pawang, paranormal, hingga komunitas pencinta reptil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Takut Dicerai Suami, Wulandari Bayar Keponakan Rp40 Juta Untuk Culik Bayi

"Total yang ditangkap ada 18 ekor, tapi yang jenis kobra hanya 16 ekor. Sedangkan lainnya berjenis ular hijau dan weling," ungkap Ervan kepada Harian Jogja, Kamis (5/4/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Bahkan, paranormal yang didatangkan warga kewalahan, tidak bisa menjelaskan secara detail lokasi ular. Paranormal hanya menunjukkan jalan yang sering dilalui ular-ular berbisa tersebut.

Baca Juga: Gandeng Microsoft, Grab Hadirkan Layanan Perjalanan Bisnis Grab for Business 365

"Belum ada solusi dan warga masih khawatir dengan ular-ular ini. Untuk itu, kami masih berusaha mencari persembunyian sehingga keberadaannya dapat segera diatasi," sambungnya.

Namun, usaha warga Kepek I sedikit membuahkan hasil, Komunitas Gunungkidul Reptil Indenpenden berhasil menangkap beberapa anakan ular kobra lagi dan satu kobra betina dewasa pada Kamis (5/12/2019).

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Ternyata Sudah Pisah Ranjang Sejak 2016

"Untuk yang betina mudah-mudahan masuk indukan. Sedangkan yang kecil berusia sekitar satu bulan," beber anggota komunitas, Dino Azhar Setiawan.

Dino Azhar Setiawan mengaku siap membantu warga untuk terus melakukan pencarian. Ia juga berpesan kepada warga untuk tidak sembarangan karena ular jenis ini bisa membahayakan nyawa warga.

"Kalau yang sudah terbiasa ditangkap dengan tangan boleh, tapi kalau tidak boleh dibunuh saja karena masuk hewan berbahaya," pesan Dino.

Untuk ular-ular yang telah ditangkap, Dino mengakui masih memelihara. Namun pada saatnya akan melepaskan ke kawasan hutan di wilayah Gunungkidu yang keberadannya jauh dari permukiman warga. “Kalau kami [komunitas pecinta reptil] sudah terbiasa. Jadi, ular yang tertangkap akan kami lepasliarkan ke alam bebas,” ungkapnya.

Disinggung mengenai keberadaan ular kobra di wilayah perkotaan, Dino tidak bisa memastikan. Namun ia menduga hal ini dikarenakan adanya gangguan di habitat aslinya sehingga berpindah ke tempat yang lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya