Warga Gunungkidul Ditemukan Tewas Saat Ditagih Utang

Foto Ilustrasi Jenazah
JIBI/Solopos

GUNUNGKIDUL-Tugirah, 60, warga Dusun Gading 2, Desa gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul ditemukan tewas di rumahnya, Selasa (14/5) siang. Pedagang bumbu dapur di pasar Gading ini kali pertama ditemukan tewas sekitar pukul 10.45 WIB oleh petugas penagih utang.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Dari pantauan Harian Jogja, ibu empat anak ini tewas dalam posisi sujud seperti layaknya orang sembahyang di ruang tamu rumahnya, mengenakan jubah berwarna pink. Dari mulut korban mengeluarkan banyak gumpalan darah warna merah kehitaman. Tim medis dari puskesmas Playen 1 yang memeriksa menduga korban meninggal karena penyakit darah tinggi.

“Dari tubuhnya tidak ada yang luka. Hanya dari mulut menglurkan darah sebagai akumulasi tekanan darah tinggi,” kata dokter Tutri Kuswinarsih seusai memeriksa jenazah Tugirah bersama Tim Identifikasi Polres Gunungkidul.

Dugaan penyakit darah tinggi juga dikuatkan dengan keterangan keluarga maupun tetangga korban. Tugirah yang sehari-harinya bejualan di pasar Gading ini sering mengeluh sakit kepala. “Sering ngeluh, katanya ‘kepalaku mumet’” kata Mulyani, 35, salah satu keponakan korban.

Mulyani mengaku sering mengingatkan Tugirah supaya tidak berjualan ketika penyakitnya kambuh, namun korban yang tinggal sendirian di rumahnya itu tetap nekat berjualan. Dia tidak ingin menggantungkan hidupnya pada keempat anaknya yang tinggal di Jakarta dan Jogja.

Sementara itu, Heru, petugas bank harian yang pertama menemukan kaget melihat Tugirah sudah tidak bernyawa. Heru sedianya datang ke rumah korban akan menagih utang karena korban tidak kelihatan di pasar.

“Utangnya berapa saya tidak tahu. Saya hanya petugas penagih saja,” katanya saat ditanya nominal utangnya. “Setahu saya sama bank lain ada yang menagih,” imbuh Heru.

Setelah tidak ditemukan unsur penganiayaan, polisi menyerahkan jenazah Tugirah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.