SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN—Kalangan warga Kampung Tegal Kuoso, Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, mengeluhkan bau limbah dari peternakan babi milik warga setempat.

Sumanto, 60, warga setempat mengatakan ternak babi tersebut sudah berdiri di permukiman warga sekitar tahun 1990. Sejak saat itu, warga sekitar mulai terganggu dengan aroma tak sedap dari kotoran babi tersebut. “Hingga sekarang bau itu masing sering muncul pada saat-saat tertentu. Pernapasan keluarga saya menjadi terganggu karena ternak babi itu hanya berjarak kurang dari 10 meter dari rumah saya,” papar Sumanto saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (26/11/2012).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sumanto mengakui warga sudah berkali-kali melaporkan keluhan mereka kepada Pemerintah Kelurahan Gergunung. Akan tetapi, hingga kini tidak ada tindak lanjut dari keluhan tersebut. Dia menduga izin gangguan (HO) yang dikeluarkan instansi terkait tidak diperpanjang oleh pemilik ternak babi, Suparjo. “Kami sudah berupaya mencari solusi melalui kekeluargaan. Namun pemilik ternak malah ngeyel dan terus menjalankan usahanya itu,” kata Sumanto.

Hal senada juga dikemukakan tetangga Sumanto yang tak ingin disebutkan namanya. Ibu rumah tangga itu mengatakan bahwa bau tidak sedap memang muncul pada saat-saat tertentu. “Biasanya kalau ada angin kencang bau tak sedap itu akan semakin terasa,” terang dia.

Sementara itu, saat ditemui wartawan di kediamannya, Suparjo, membantah bahwa izin HO yang dikeluarkan Bagian Peternakan di Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten sudah habis. Dia juga membantah bahwa peternakan babi miliknya itu menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan warga sekitar. “Setiap hari kandang kami rutin dibersihkan. Kalaupun ada bau, itu bukan berasal dari ternak kami, melainkan ternak dari tetangga lain yang tak jauh dari sini. Warga yang protes taunya bau itu bersumber dari ternak kami,” kata Suparjo.

Saat diminta wartawan menunjukkan surat izin gangguan, Suparjo enggan menunjukkan. Dia malah balik mengintimidasi wartawan supaya tidak memberitakan masalah tersebut. “Kalau sampai masalah ini keluar di media, bukan pemberi informasi yang saya tuntut, melainkan wartawan yang memberitakannya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan yang bertandang ke rumahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya