SOLOPOS.COM - Ruko milik Desa Gading inilah yang memicu puluhan remaja karang taruna protes karena dianggap mengganggu, Rabu (4/12/2013).(JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Puluhan warga Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul menggeruduk balaidesa setempat, Rabu (4/12/2013). Warga yang sebagian besar remaja karang taruna ini protes adanya pembangunan ruko di lapangan sepak bola.

Sebelum mendatangi desa, warga sempat menghentikan aktivitas pembangunan ruko yang tengah dikerjakan oleh sekitar lima orang. Pantauan harianjogja.com, bangunan yang baru sebatas pondasi tersebut ada tiga berada di sisi barat lapangan sepak bola yang berlokasi di pinggir Jalan Jogja-Wonosari, Gading. Setelah dari lapangan sepak bola, warga yang dikawal polisi mendatangi balaidesa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami hanya mempunyai lapangan sepak bola satu di Gading. Lapangan ini milik pedukuhan Gading IV jadi bukan milik desa. Jadi jangan seenaknya membangun ruko,” kata salah satu pengurus karang taruna Gading Andi Suharmanto.

Menurut Andi, lapangan sepak bola tersebut sampai saat ini masih digunakan oleh 10 dusun yang ada di Gading. Bahkan hampir setiap minggu digunakan pertandingan dari daerah maupun luar daerah. Lapangan tersebut juga merupakan salah satu sarana olahraga sepak bola bagi remaja-remaja yang ada di Gading.

Rencana pembangunan ruko itu, kata Andi, bukan kali ini saja. Pada awal tahun lalu, Kepala Desa Gading sudah menyampaikan rencananya dan sudah membuat pondasi bangunan ruko. “Saat itu kami tolak pembangunan ruko,” ujar Andi.

Namun setelah lama warga dikagetkan dengan aktivitas pembangunan ruko sejak Rabu, pekan lalu. Warga pun heran akhirnya kembali mempertanyakan maksud pembangunan ruko tersebut, karena selama ini dianggap tidak pernah ada sosialisasi kepada karang taruna.

Kepala Desa Gading Suharno saat dimintai konfirmasi mengklaim bahwa pembangunan ruko itu tidak sampai mengganggu lapangan sepak bola. Dia mengaku sudah melakukan pengukuran bahwa lapangan melebihi 20 meter sesuai standar internasional. Sementara ruko dibangun di bagian pinggir lapangan.

Suharno juga mengklaim rencana pembangunan ruko untuk pemasukan kas desa itu sudah dia sampaikan kepada tiga perwakilan karang taruna. “Kami sebetulnya sudah koordinasi kepada tiga orang perwakilan ternyata belum diinfokan kepada yang lain. Saya pikir ini hanya miss komunikasi,” kata Suharno.

Untuk menghindari konflik dengan karang taruna, Suharno juga siap berembuk kembali rencana pembangunan ruko tersebut pada Minggu (8/12/2013) mendatang. Dalam pertemuan mendatang, Suharno akan melakukan pengukuran kembali lapangan sepak bola Gading serta meninjau kembali bangunan ruko. “Ukuran ruko 3×4, ada dua bangunan. Dulu rencananya empat ruko tapi sudah kita pangkas dua dan kita pindahkan ke lokasi lain,” tandas Suharno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya