SOLOPOS.COM - Wiyono Slamet, 85, warga eksodan asal Aceh di Dusun Pakem, Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, menunjukkan rapuhnya hunian sementara (Huntara) yang ia tempati sejak 2002, Minggu (11/9/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M.)

Solopos.com, WONOGIRI — Mayoritas warga eksodan asal Aceh di Wonogiri hanya mengandalkan pekerjaan sebagai tukang serabutan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selama bertahan hidup di hunian sementara (Huntara) sejak 2002, hasil kerja mereka tak menentu setiap bulannya.

Salah satu eksodan asal Aceh yang tinggal di Desa Watuagung, Tukijan, 65, mengaku memilih bekerja sebagai penggarap sawah di lahan orang lain. Saat masa panen tiba, hasilnya dibagi dua dengan pemilik lahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kadang-kadang membantu berjualan ternak sapi di pasar hewan. Sebisanya saja,” terang dia kepada Solopos.com, Minggu (11/9/2022).

Eksodan lain yang juga tinggal di Desa Watuagung, Wiyono Slamet, 85, mengaku memilih bekerja sebagai nelayan di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Aktivitas mencari ikan itu ia lakukan setiap hari.

Seperti diketahui, eksodan di tiga desa di Kabupaten Wonogiri seluruhnya berasal dari Aceh. Mereka merupakan warga kelahiran Wonogiri yang berada di Aceh lantaran ikut program transmigrasi dari pemerintah Orde Baru.

Baca Juga: Kisah Keluarga Eksodan Aceh di Wonogiri, dari Konflik GAM hingga Huni Huntara

Selama di Aceh, pekerjaan mereka ialah menggarap sawah, menanam jagung, dan menjadi buruh. Tak jauh berbeda dengan pekerjaannya saat ini. Namun, keadaan di sana jauh lebih baik lantaran setiap harinya pekerjaan tersebut selalu ada.

Saat konflik di Aceh yang dimotori Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terjadi, mereka terpaksa melakukan eksodus. Dari ratusan warga yang melakukan eksodus ke kampung halamannya di Wonogiri, tersisa 42 keluarga yang menempati Huntara di tiga desa di Kabupaten Wonogiri.

Mereka diberi tempat sementara lantaran dinilai tak memiliki daya untuk pergi merantau lagi. Sementara, eksodan lainnya ada yang kembali merantau ke daerah lain dan Aceh.

Kini, puluhan keluarga eksodan asal Aceh di Wonogiri yang tak memiliki harta benda, ditempatkan di Huntara yang berlokasi di tiga tempat, sejak tahun 2022. Bangunan Huntara Eksodan asal Aceh, terdiri atas papan kayu sengon, batu bata, dan genting.

Baca Juga: 3 Lokasi Ini Jadi Hunian Sementara bagi Eksodan Aceh di Wonogiri

Sebanyak tiga lokasi Huntara bagi eksodan Aceh di Wonogiri, seperti di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo (15 keluarga), Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno (14 keluarga), Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo (13 keluarga).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya