SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, MEDAN – Material abu vulkanik yang dikeluarkan oleh erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, sangat berbahaya bagi kesehatan.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Abu vulkanik Gunung Sinabung yang sempat diterbangkan angin hingga mencapai Medan dan sekitarnya pada Sabtu (23/11/2013) malam hingga Minggu (25/11/2013) dini hari perlu diwaspadai.

Pemerintah Provinsi Sumut melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumut menghimbau agar warga masyarakat beberapa kabupaten/kota di sekitar Gunung Sinabung mewaspadai dampak abu vulkanik yang mulai tersebar.

Masyarakat diminta menggunakan masker dan kacamata bila berada di luar rumah atau meminimalisir aktivitas di luar. Terlebih saat ini status Gunung Sinabung telah ditingkatkan menjadi Awas pada level 4.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Siti Hatati Surjantini, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat edaran kewaspadaan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Kota Medan, Langkat, Binjai, Deliserdang dan Serdang Bedagai untuk mewaspadai dampak erupsi Gunung Sinabung.

“Kami menghimbau masyarakat agar menggunakan masker, pakaian pelindung  dan kaca mata bila ingin keluar rumah untuk menghindari dampak abu vulkanik yang bisa menimbulkan infeksi saluran pernafasan atas dan iritasi mata,” ujar Surjantini, Minggu.

Selain itu, lanjutnya, untuk anak-anak dan bayi sebaiknya dijauhkan dari paparan debu karena anak dan bayi sangat rentan dibanding orang dewasa.

Menurut dia sebaiknya orang tua tidak membiarkan anak bermain di luar untuk meminimalkan paparan juga menerapkan pola hidup bersih dengan mebiasakan cuci tangan menggunakan sabun.

Penyebaran abu vulkanik  semakin meluas sehingga semakin banyak warga yang terpapar oleh abu vulkanik Gunung Sinabung. Menurutnya masyarakat yang terpapar abu vulkanik dapat mengalami keluhan pada mata, hidung, kulit dan gejala sakit pada tenggorokannya.

Pihaknya bersama Dinas Kesehatan kabupaten/kota terus melakukan pemantauan kejadian luar biasa untuk penyakit-penyakit menular dengan mengaktifkan surveylans.

Kadis Kesehatan memaparkan pihaknya sudah melakukan pencegahan ISPA dengan pemberian bantuan masker sebanyak 180.000 lembar dan memberikan bantuan obat-obatan secara periodik untuk mengisi kebutuhan posko kesehatan.

Dinkes juga telah memberikan bantuan makanan balita penganti ASI sebanyak 4 ton dan penjernih air, juga bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menyalurkan bantuan kesehatan pribadi  seperti sabun, sikat gigi dan pasta gigi.

Gejala pernapasan akut yang sering dilaporkan oleh masyarakat setelah gunung mengeluarkan abu atau debu seperti iritasi selaput lendir dengan keluhan pilek dan beringus, iritasi dan sakit tenggorokan. Terkadang juga disertai batuk kering, batuk berdahak, sesak napas, iritasi pada jalur pernapasan dan juga napas menjadi tidak nyaman.

Abu vulkanik dengan berbagai ukuran juga dapat mengiritasi selaput lendir mata, sehingga mengganggu penglihatan dan dapat terjadi infeksi sekunder pada mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya