SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Kekerasan terhadap difabel meningkat.

Harianjogja.com, BANTUL— Menanggapi kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang menewaskan seorang perempuan tuna rungu dan tuna wicara, Utami Dwi, 26, Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas DIY menjalin kerjasama dengan Polres Bantul. Pasalnya kekerasan terhadap penyandang disabilitas meningkat dari tahun ke tahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas DIY, Setia Adi Purwaka mengatakan, berdasarkan data dari Center for Improving Qualified Activity in Life with disabilitas (CIQAL) DIY pada 2014 ada delapan kasus kekerasan terhadap difabel di Jogja yang meningkat menjadi 39 kasus pada 2015 dan 104 kasus di 2016. Pihaknya menengarai ada kendala komunikasi dalam penanganan kasus yang melibatkan penyandang disabilitas sebagai korbannya. Sehingga penyelesaian kasus menjadi kurang maksimal.

Oleh sebab itu, Setia menuturkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan kepolisian terkait layanan penegakan hukum bagi difabel. Selain itu, pihaknya juga mendorong keluarga penyandang disabilitas untuk mau terbuka kepada aparat penegak hukum jika memang anggota keluarganya menjadi korban kekerasan. “Selama ini banyak yang tidak terekspos karena takut, dianggap aib keluarga,” ucapnya, Selasa (21/11/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya