SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI— Kisah unik dialami warga Nogosari, Kabupaten Boyolali saat akan mengikuti vaksinasi Covid-19 belum lama ini. Dia sempat batal mendapatkan vaksin lantaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya ternyata sudah digunakan orang lain.

Bukan itu saja, dia pun sempat dibuat bingung karena kartu kepesertaan BPJS Kesehatan miliknya tak kunjung terbit. Sedangkan milik anak dan istrinya sudah terbit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diduga hal itu juga akibat dari NIK miliknya yang sudah digunakan orang lain. Warga tersebut adalah warga Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Joko Wiyono.

Baca Juga: Dinas Sosial Boyolali Serahkan Bayi Telantar di Klego kepada Orang Tua Asuh 

Dia baru mengetahui adanya persoalan pada data kependudukannya ketika mengikuti vaksinasi di salah satu fasilitas kesehatan (faskes) di Colomadu, Kabupaten Karanganyar, beberapa waktu lalu.

“Jadi saya tahunya ada persoalan ini justru saat vaksinasi. Saat NIK saya diaudit, yang keluar justru nama orang lain, Agus Cahyono. Itu NIK saja, kalau KK masih benar. Orang mana, saya tidak tahu,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (9/8/2021).

Akibat persoalan itu, dirinya pun saat itu tidak bisa vaksin. Menurut Joko, saat itu dari pihak faskes mengatakan akan membantu membetulkan datanya. Tidak berselang lama, datanya sudah kembali normal.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Sasar Warga Selo dan Cepogo Boyolali

“Saat dicek oleh keponakan saya di Boyolali, [NIK dan nama] sudah benar,” kata dia. Lalu ketika dia datang lagi untuk mengikuti vaksinasi di tempat yang sama, juga sudah bisa. “Sekarang sudah vaksin. Dosis kedua nanti tanggal 25 [Agustus],” jelas dia.

Selain vaksinasi, hal lain yang sempat membingungkan dirinya saat ada persoalan dengan NIK adalah mengenai tidak kunjung terbitnya kartu tanda kepesertaan BPJS Kesehatan.

“Padahal punya anak dan istri saya sudah terbit, tapi saya kok tidak keluar. Saya juga menunggu itu. Ternyata saat vaksin itu diketahui kalau NIK saya dipakai nama orang lain,” kata dia.

Baca Juga: Giliran Pekerja Seni Obral Perangkat Pentas di Pinggir Jalan Boyolali

Tanggapan Anggota Dewan

Anggota DPRD Boyolali, Agus Ali Rosidi, mengatakan pihaknya sempat didatangi oleh warga yang terkendala dengan data kependudukan tersebut.

“Ada warga desa Keyongan ke rumah saya. Awalnya menyampaikan persoalan kepesertaan BPJS PPI. Sebab anak dan istri sudah turun kartunya tapi kelapa keluarganya belum turun. Kan kalau PPI harus semuanya. Kenapa seperti itu? Akhirnya saya tanya, bahwa saat dia ikut vaksinasi di Colomadu, ternyata dia juga ditolak karena NIK sudah dipakai orang lain,” kata dia.

Pihaknya sempat mencocokkan NIK dan kartu keluarga (KK) yang bersangkutan yang ternyata sama, tidak ada yang berbeda.

“Akhirnya saya minta dokumen itu untuk kami cocokkan dengan Dukcapil [Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil]. Ternyata itu sudah benar milik Joko. Kemudian kami cek lagi ke BPJS. Memang benar dipakai orang lain. Akhirnya dari BPJS disarankan untuk mendaftar ulang ke Dinas Sosial. Untuk itu besok kami akan menghadap ke Dinas Sosial,” jelas politisi dari Partai Golkar tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya