SOLOPOS.COM - Sejumlah pejabat, warga, dan perwakilan PT Pembangunan Perumahan (PP) mengecek kondisi jembatan di Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri yang terendam aliran sungai yang masuk ke Waduk Pidekso, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Selasa (9/11/2021). (Istimewa/Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI—Jembatan penghubung antardusun di Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri terendam aliran sungai hulu Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri sejak dua hari terakhir.

Puluhan keluarga di dua dusun, yakni Begendo dan Garon tak bisa lewat. Mereka harus memutar sejauh lebih kurang 3 km melalui jalan alternatif yang belum lama dibuat agar bisa menuju pusat pemerintahan desa dan pendidikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara, jalan tersebut pada awal penghujan ini sulit dilewati karena pembangunannya belum rampung. Atas kondisi itu digelar audiensi antara warga, pemerintah desa, dengan pihak PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor proyek pembangunan Waduk Pidekso di Balai Desa Sendangsari, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: A.H. Nasution Berulang Kali Kunjungi Bekas Markas di Kepurun Klaten

Kepala Desa (Kades) Sendangsari, Anom Wibowo, saat dihubungi Solopos.com seusai audiensi, menyampaikan jembatan yang terendam merupakan penghubung Dusun Begendo dan Garon dengan jalan desa yang melewati sejumlah dusun menuju pusat pemerintahan desa dan pendidikan. Jalan itu juga jalan utama untuk mengangkut hasil bumi.

Jika melewati jembatan sepanjang lebih kurang 40 meter tersebut warga hanya cukup menempuh perjalan 50 meter-100 meter jika ingin menuju pusat pemerintahan. Jembatan tersebut terendam sejak Senin (8/11/2021). Genangan mencapai sedada orang dewasa pada Selasa seiring meningkatkan intensitas hujan. Alhasi, jembatan itu tak bisa dilewati lagi.

“Pihak PT PP membuat jalan alternatif lain dengan material timbunan melewati sungai juga. Jalan di sungai dibuat menggunakan bis beton. Jalannya belum sempurna. Meski begitu jalan bisa dilalui sepeda motor. Kalau mobil tidak bisa. Itu sebelum ada hujan. Setelah ada hujan jalan alternatif sulit dilalui, sehingga warga mengeluh. Apalagi mereka harus menempuh perjalanan lebih jauh” ucap Kades.

Baca Juga: Banyak Jati dan Cemara, Embung Bukit Krakitan Klaten Layak untuk Wisata

Warga Dusun Garon lebih kurang delapan keluarga, sedangkan warga Dusun Begendo lebih kurang 70 keluarga. Mereka meminta solusi terbaik agar tidak terisolasi. Saat audiensi pihak PT PP menyatakan sanggup menyelesaikan pembuatan jalan alternatif dengan struktur memadai agar bisa dilalui dengan lancar. Seusai audiensi kontraktor langsung mengerjakannya.

“PT PP sebelumnya juga membangun jalan lingkar untuk memudahkan akses warga. Tapi pembangunannya belum selesai. Kalau nanti pembangunannya sudah rampung, 80 persen warga Dusun Begendo sudah bisa ke berbagai wilayah dengan lancar,” imbuh Kades.

Dia melanjutkan, meski jalan lingkar ke depan selesai dibangun masih ada cukup banyak warga Dusun Begendo dan Garon yang berpotensi terisolasi. Sebab, jembatan penghubung antardusun terendam air sungai yang masuk ke Waduk Pidekso.

Baca Juga: Wow! Ternyata Ada Embung di Perbukitan Krakitan Klaten

 

Ganti Rugi

PT PP akan memberi ganti rugi kepada mereka. Saat ini masih proses penaksiran nilai ganti rugi. Oleh karena itu, selama menunggu proses pemberian ganti rugi itu PT PP membuat jalan alternatif agar warga bisa menuju pusat pemerintahan, pendidikan, dan mengangkut hasil bumi.

“Pembangunan Waduk Pidekso juga membawa dampak bagi 60 keluarga warga Dusun Senggolan. Jalan dari Dusun Senggolan menuju dusun lain hingga ke pusat pemerintahan tergenang air karena berada di area dalam waduk. Saat ini mereka melewati jalan alternatif lain yang jarak tempuhnya lebih dari 6 km. Nanti kalau jalan lingkarnya sudah jadi akses warga bisa lancar lagi,” ujar Kades.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, audiensi dihadiri sejumlah pejabat, seperti Camat Batuwarno, Khrisma Eko Sutiyono; Kapolsek Batuwarno, AKP Rudi Sujatmiko; dan Komandan Koramil (Danramil) Batuwarno, Kapten (Inf) Budi Rahardja. PT PP diwakili pegawai bernama Andri.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Puluhan Bocah di Klaten Ziarah ke Makam Ajudan Soekarno

Perwakilan PT PP saat pertemuan itu menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti temuan adanya persoalan akses warga tersebut. Solusi yang saat ini bisa ditempuh, yakni membangun jalan alternatif agar akses warga lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya