SOLOPOS.COM - Warga kelompok rentan di Deda Klakah mulai diungsikan di TPPS Desa Klakah, Rabu (11/11/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan warga Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali ikut menyusul ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Klakah, Rabu (11/11/2020) malam. Sementara salah satu ibu hamil harus dibawa ke Puskesmas Selo karena ingin melahirkan.

Kepala Desa Klakah, Marwoto, mengatakan pada Rabu malam, ada sekitar 70 warga dari Dukuh Bakalan yang turun menyusul ke TPPS Desa Klakah. Warga yang datang tersebut termasuk para remaja dan keluarga kelompok rentan yang pada pagi harinya mengungsi ke TPPS.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Sukoharjo Telah Kirim Usulan UMK 2021 ke Gubernur, Nominalnya Jadi Teka-Teki

Namun pada Kamis pagi, para remaja dan warga yang di luar kelompok rentan tersebut sudah izin untuk pulang ke rumah untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah. Menurut Marwoto, alasan para warga tersebut menyusil ke TPPS pada malam hari, karena merasa tidak tenang.

“Kondisi malam, mereka tidak tenang di rumah. Kedua, ada beberapa yang keluarga dan balitanya di TPPS, jadi mereka menyusul ke bawah [TPPS],” kata dia.

Meski ada yang pulang ke rumah pada pagi hari dan kembali ke TPPS pada malam hari, dia memastikan untuk warga kelompok rentan tetap berada di TPPS. “Saat ini untuk kelompok rentan ada sekitar 20 orang,” jelas dia.

Ibu Hamil

Dia juga mengatakan jika pada Rabu malam ada salah satu pengungsi yang harus dipindahkan dari TPPS menuju Puskesmas Selo karena akan melahirkan. “Ada salah satu warga Dukuh Sumber yang sudah diturunkan ke TPPS pada Rabu pagi, sekitar pukul 21.00 WIB, merasakan mau melahirkan. Kemudian langsung kami bawa ke Puskesmas Selo,” kata dia.

Heboh Buaya “Jadi-Jadian” Muncul di Makassar, Sepasang Wanita dan Pria Mengaku Keluarga Si Reptil

Hingga Kamis (12/11/2020) siang, menurut Marwoto, warga tersebut belum melahirkan. Salah satu warga Klakah yang ikut diungsikan di TPPS adalah Parman. Dia dan keluarganya datang ke TPPS diangkut mobil oleh sukarelawan. Dia mengatakan saat penjemputan, warga msih beraktivitas seperti biasa.

“Sebagian masih di kebun, tadi saya juga ke kebun. Kalau suara [gemuruh], ada. Tapi kalau yang dari dalam [material gunung] belum,” kata dia. Dia menceritakan saat terjadi erupsi 2010, dia ikut mengungsi di Lapangan Selo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya