SOLOPOS.COM - Kades Jenar Samto menjalani vaksinasi di Balaidesa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Kamis (22/7/2021). Bupati Sragen jadi vaksinatornya. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para warga lanjut usia (lansia) di lingkungan Desa/Kecamatan Jenar, Sragen, fobia dalam mengikuti program vaksinasi yang diadakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Kamis (22/7/2021).

Ratusan warga lansia itu takut untuk ikut vaksinasi lantaran diduga termakan informasi hoaks yang menyebar di lingkungan Desa Jenar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bayan Ngelo, Desa Jenar, Sudarwanto, saat vaksin yang disuntikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati langsung dijanjikan akan mendapat hadiah sepeda bila bisa menggerakan warga lansia untuk ikut vaksinasi di Balai Desa Janar. Namun, Sudarwanto pun ragu dan pesimistis bisa menggerakan warga untuk ikut vaksin.

“Sulit membawa mereka ke balai desa. Mereka takut. Kebayanan lain juga sama. Pikiran warganya takut. Yang jelas sosialisasi terlalu mendesak. Setelah Pak Lurah [Kades Jenar] divaksin harapannya menjadi awal yang baik untuk menggerakan warga agar ikut vaksin. Mereka itu termakan informasi hoaks yang katanya habis divaksin ada yang meninggal,” ujar Sudarwanto didampingi Kasi Pelayanan Desa Jenar, Andi Supriyanto.

Baca juga: Akhirnya Kades Jenar Terima Vaksin Covid-19, Disuntik Langsung Bupati Sragen

Sudarwanto sempat muter di lima RT yang masuk dalam Kebayanan Ngelo. Ia bertemu ketua RT dan menjelaskan ada aturan kalau dengan vaksin nanti bisa mendapat bantuan sosial.

“Jawab mereka justru berbeda. Ora oleh bantuan ya wis [tidak dapat bantuan ya sudah] asal tidak vaksin. Bahkan ada yang bilang timbangane disuntik vaksin malah purun dipenjara [daripada disuntik vaksin malah mau diperjara],” kisahnya.

Kondisi serupa juga dialami Bayan Mloko, Wagimin, 64. Wagimin sudah menyebarkan undangan vaksinasi untuk 75 orang warga lansia di lima RT di lingkungannya karena setiap RT dijatah 15 orang lansia agar datang ke balai desa. Wagimin tak bisa berbuat banyak karena mereka kompak takut karena ada kabar hoaks bahwa ada yang disuntik kemudian tiga hari kemudian meninggal.

“Kami sudah sosialisasi bahwa kabar itu tidak benar secara gethok tular [dari mulut ke mulut] karena tidak memungkinkan mengumpulkan banyak orang. Bahkan ada ketua RT saja takut,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis siang.

Baca juga: Cerita Warga di Karangdowo Klaten Diprimpeni hingga Bongkar Kuburan Istri untuk Lepas Tali Pocong

Sambil menunggu warga yang hadir, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berbicara kepada belasan warga yang duduk di lokasi observasi pascavaksinasi. Yuni, sapaan Bupati, memastikan selama 15 menit observasi tidak ada keluhan apa pun.

“Setelah 15 menit tidak ada apa-apa kan? Nah, apa yang ditakutkan. Saya minta ajak warga datang ke balai desa. Ibu-ibu kader posyandu diajak datang ke sini untuk vaksin,” kata Yuni kepada warga yang hadir.

Dari 250 vaksin yang disiapkan ternyata hanya ada 40 orang yang hadir untuk ikut vaksin. Kepala Desa (Kades) Jenar Samto pun berpesan kepada warga yang sudah divaksin bahwa dirinya sudah divaksin dan tidak apa-apa. Samto meminta warga agar ikut vaksin karena kades dan perangkat desa sudah divaksin dan tidak apa-apa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya