SOLOPOS.COM - Pengelola Bank Sampah Guyub Rukun, Dukuh Gridih, Desa Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Klaten, menimbang sampah yang disetor para nasabah, Minggu (16/8/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pandemi Covid-19 berdampak pada aktivitas bank sampah milik warga di Klaten. Seperti Bank Sampah Guyub Rukun Dukuh Gridih, Desa Kahuman, Kecamatan Polanharjo.

Terdampaknya sektor ekonomi membuat harga jual sampah menurun. Kondisi itu membuat pengelola bank sampah kesulitan menjual sampah-sampah layak jual yang disetor para nasabah yang tak lain warga desa setempat saban Minggu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati begitu, sulitnya menjual sampah tak lantas membuat 60 pengurus lesu mengelola bank sampah yang sudah berdiri sejak 14 Oktober 2018 putus asa. Mereka memutar otak hingga tercetus ide untuk menanam aneka sayuran di sekretariat bank sampah yang memang memiliki halaman luas.

Ketua Bawaslu Solo & Anggotanya Dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Kenapa?

Selain mengikuti budaya baru demi menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19, ide berkebun itu muncul sebagai salah satu solusi untuk memanfaatkan sampah yang terkumpul dari warga desa di Klaten tersebut.

Sampah seperti plastik, botol, hingga karung yang terkumpul dimanfaatkan menjadi polybag atau tempat media tanam. Berbekal kebiasaan pengurus yang mayoritas ibu-ibu menanam aneka sayuran di pekarangan rumah masing-masing, mereka menyulap halaman sekretariat bank sampah menjadi kebun.

Tanaman Empon-Empon

Ada ratusan jenis sayuran serta tanaman empon-empon yang dibudidayakan secara organik di kebun tersebut. Aneka sayuran dan empon-empon yang ditanam seperti tomat, cabai, sawi, bayam merah, bayam hijau, terung, kembang kol, serai, jahe, kunir, serta laos.

Masjid Mirip Grand Mosque Abu Dhabi Di Gilingan Solo Dibangun Akhir Agustus

Pengurus bank sampah juga membudidayakan ikan lele. Sayuran serta ikan itu dimanfaatkan para warga desa di Klaten itu saban mereka menabung sampah. Setelah sampah ditimbang, para nasabah yang berjumlah sekitar 70 orang bisa mengambil sayuran secukupnya secara gratis.

“Karena kami juga memiliki tanggung jawab secara moral kepada para nasabah, kami mencari ide bagaimana supaya bisa memberikan stimulan kepada nasabah kami di masa seperti ini,” kata Direktur Bank Sampah Guyub Rukun, Baginda Jarwanto, saat ditemui wartawan di sekretariat bank sampah Desa Kahuman, Minggu (16/8/2020).

Baginda mengatakan aneka sayuran yang ditanam beberapa waktu lalu kini mulai memasuki masa panen. Para nasabah juga sudah merasakan manfaat dari kebun di sekretariat bank sampah tersebut dengan memetik sayuran sesuai keinginan mereka untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Siap-Siap! Bajo Galang Koalisi Rakyat Untuk Tumbangkan Gibran-Teguh Di Pilkada Solo

Kebun sayuran tersebut memberi nilai tambah keberadaan Bank Sampah Guyub Rukun dan manfaatnya benar-benar dirasakan warga Gridih, Klaten, selama dua tahun terakhir. Selama ini, fasilitas yang diberikan para nasabah yakni dengan menabung sampah bisa membayar berbagai macam tagihan.

Tagihan itu mulai rekening listrik, telepon, PDAM, membeli sembako, pulsa, hingga pinjaman uang tanpa bunga. Keberadaan kebun itu menambah daya tarik bank sampah dengan bisa mendapatkan sayuran secara gratis saban menabung.

Berbagi Tugas Merawat

Salah satu pengurus Bank Sampah Guyub Rukun, Umi Nur Hayatun, 50, mengatakan para pengurus selama ini berbagi tugas untuk merawat sayuran yang sudah ditanam. Ada penjadwalan penyiraman saban harinya.

Tegas! Wali Kota Madiun: Pesilat Datang Saat 1 Sura Langsung Diisolasi 14 Hari di Stadion Wilis

Keberadaan kebun sayuran di bank sampah Dukuh Gridih, Klaten, tersebut setidaknya bisa menghemat uang belanja warga terutama untuk kebutuhan sayuran di rumah. “Tidak perlu mengambil uang di kantong tinggal datang ke sini bawa sampah sudah dapat sayuran,” ungkap Nur.

Salah satu warga, Ani Suryani, 52, mengaku baru kali pertama menjadi nasabah saat menyetorkan sampah di bank sampah Dukuh Gridih pada Minggu (16/8/2020). Dia tak menyangka dengan membawa sampah rumah tangga yang dia kumpulkan hingga seberat 2 kg bisa pulang dengan membawa sayuran.

“Tidak menyangka saja ternyata ketika datang ke sini sudah banyak tanaman sayuran subur-subur. Pulang menabung bisa dapat sayuran juga,” kata Ani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya