SOLOPOS.COM - Warga bergotong royong membersihkan material longsor di halaman belakang rumah unggul sistem panel instan (Ruspin) milik eksodan asal Aceh di Dusun Mengger, Desa Bumiharjo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil, Minggu (27/11/2022). (Istimewa/Suhardi)

Solopos.com, WONOGIRI — Puluhan warga Dusun Mengger, Desa Bumiharjo, Kecamatan Giriwoyo, bergotong royong membersihkan material longsor yang menimpa dapur rumah unggul sistem panel instan (Ruspin) milik salah satu warga eksodan asal Aceh. Tanah longsor yang menimpa dapur Ruspin itu dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah setempat, Jumat-Sabtu (18-19/11/2022).

Lahan di area belakang Ruspin berupa tebing yang curam meningkatkan potensi terjadinya longsor. Akibatnya, seluruh bagian dapur Ruspin jebol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ruspin yang terdampak longsor tersebut milik Karman, salah satu eksodan asal Aceh yang hingga kini masih bertempat tinggal di hunian sementara (Huntara) Dusun Selomoyo, Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo. Ruspin tersebut belum ia tempati lantaran belum dilengkapi fasilitas listrik dan air.

Koordinator Komunitas Eksodan Aceh di Selomoyo, Sukarno, membenarkan peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan dapur Ruspin milik Karman jebol. Seusai longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri telah membangun parit di bagian atas tebing guna mencegah terjadinya longsor susulan.

“Sudah dibuat parit oleh BPBD. Selanjutnya, kami [warga eksodan] dan warga Dusun Mengger bekerja bakti membersihkan material longsor,” kata Sukarno kepada Solopos.com, Sabtu (26/11/20220).

Baca Juga: Jalan Menuju Goa Resi Wonogiri Retak Sepanjang 20 Meter, Mobil Dilarang Lewat

Sedangkan material longsor di dapur Ruspin Karman dibiarkan selama sepekan. Sukarno mengaku pengangkutan material longsor terkendala peralatan.

“Lantaran lokasinya juga sulit dijangkau. Setelah sepekan, kami dan warga lingkungan sekitar berencana kerja bakti membersihkan longsor,” imbuhnya.

Kepala Desa (Kades) Bumiharjo, Suhardi, mengatakan kerja bakti mengangkut material longsor dilakukan warga Dusun Mengger bersama komunitas eksodan Aceh. Namun pengangkutannya dilakukan secara manual, yakni bermodal cangkul dan gerobak sorong.

Upaya yang dilakukan warga pada Minggu pagi hingga siang itu pun tak 100% selesai. Sebagian material longsor belum terangkut.

Baca Juga: Hujan Deras, Tebing Longsor di Conto Wonogiri Tutup Akses Jalan Desa

“Lokasinya sempit dan pengangkutannya secara manual. Materialnya juga banyak, butuh dua truk dump untuk mengangkut semuanya,” tutur Suhardi, Minggu (27/11/2022).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dispera KPP) Wonogiri, Purwadi, mengaku telah memprediksi tanah longsor yang terjadi di kompleks Ruspin eksodan Aceh di Dusun Mengger, Desa Bumiharjo. Ia mengaku, pencegahan longsor di area tersebut memerlukan biaya besar.

“Posisi lahannya berada di lereng. Jadi memang rawan longsor. Sementara sudah ada penanganan warga dan perlu dukungan semua pihak,” kata Purwadi kepada Solopos.com, belum lama ini.

Berdasar perhitungannya, panjang tebing yang rawan longsor di kompleks Ruspin eksodan itu mencapai 80 meter dengan ketinggian hampir 3 meter. Guna mencegah tebing agar tak lagi rawan longsor membutuhkan biaya ratusan juta.

Baca Juga: Revitalisasi WGM Wonogiri Belum Dilaksanakan, Kontraktor Akui Alami Kendala

“Kalau mengharapkan swadaya masyarakat tidak akan bisa terpenuhi semuanya. Jadi kami [pemerintah] harus memberikan dukungan. Seperti penyediaan PSU [prasarana, sarana, dan utilitas umum]. Kami upayakan dengan bantuan dari pemerintah provinsi [Pemprov],” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya