SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Warga binaan penghuni kompleks Resosialisasi Argorejo yang lebih dikenal dengan Lokalisasi Sunan Kuning menawar kebijakan menutup resos itu. Mereka berharap penutupan itu dilakukan secara bertahap.

Salah seorang wanita pekerja seks di kompleks Argorejo, Eni, di Kota Semarang, Jateng, Kamis (20/6/2019), menyatakan siap jika resos ini harus ditutup. Namun, menurut dia, penutupan secara langsung justru akan menyebabkan munculnya banyak praktik prostitusi terselubung di luar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau ditutup langsung akan memunculkan praktik terselubung karena tidak ada lagi lokalisasi resmi,” kata wanita asal Wonogiri ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, ia juga meminta agar dibantu mengusahakan kesejahteraan pada wanita pekerja seks itu usai penutupan Sunan Kuning. Ia mengharapkan adanya bantuan modal untuk memulai usaha. “Misalnya, diberi modal dan tempat usaha di pasar,” kata Eni yang berkeinginan untuk berjualan makanan itu.

Sementara itu, salah seorang pemilik wisma di kompleks Sunan Kuning, Rohmat, meminta keputusan pemerintah menutup resos tersebut jangan sampai mematikan perekonomian warga setempat. Menurut dia, di resos tersebut banyak pemilik tempat karaoke. “Karaoke resmi, dipungut pajak, tanpa esek-esek,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya