SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Perwakilan warga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mendatangi gedung DPR untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi di wilayahnya terkait bentrokan warga dengan polisi di sekitar Pelabuhan Sape. Bentrokan tersebut dipicu aksi protes warga atas perusahaan tambang emas yang ada di Bima.

Menurut anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah, Kamis (29/12), warga Bima yang akan mengadu ke DPR/ dibawa oleh koordinator lapangan Denia Lubis. Politisi PDIP ini menjelaskan mereka akan ditemui anggota komisi dari beberapa fraksi.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Sementara itu, sekitar 100 polisi di Bima, NTB telah diperiksa tim Divisi Profesi dan Pengamanan terkait pembubaran paksa aksi pendudukan warga di Pelabuhan Sape, Sabtu (24/12) lalu yang menewaskan dua orang warga. Sejauh ini, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, belum ada polisi yang ditetapkan sebagai terperiksa. Boy, Kamis (29/12) menerangkan semuanya kini tengah dalam upaya penyelidikan apakah tindakan-tindakan yang dilakukan polisi itu terkait tindakan eksesif.

Ekspedisi Mudik 2024

Boy Rafli tidak merinci soal dugaan adanya pelanggaran hak asasi manusia oleh polisi dalam insiden tersebut. Sebaliknya, polisi telah menetapkan 37 orang pengunjuk rasa sebagai tersangka. Dari 37 tersangka itu, 9 di antaranya adalah perempuan dan anak-anak di bawah umur. Khusus untuk 9 orang tersebut, polisi telah menangguhkan penahanan. [MIOL/rda]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya